KOMPAS.com - Hernia umbilikalis adalah kondisi ketika bagian dari usus menonjol melalui lubang di otot perut di dekat pusar.
Hernia umbilikalis sering terjadi dan biasanya tidak berbahaya.
Hernia umbilikalis paling sering terjadi pada bayi, tetapi juga dapat menyerang orang dewasa.
Baca juga: Hernia
Pada bayi, hernia umbilikalis dapat terlihat jelas ketika bayi menangis dan menyebabkan pusar menonjol.
Selama kehamilan, tali pusat melewati lubang kecil di otot perut bayi. Pembukaan biasanya menutup setelah lahir.
Jika otot tidak menyatu sepenuhnya di garis tengah dinding perut, hernia umbilikalis dapat muncul saat lahir atau di kemudian hari.
Pada orang dewasa, terlalu banyak tekanan perut bisa menyebabkan hernia umbilikalis.
Penyebab peningkatan tekanan di perut meliputi:
Hernia umbilikalis menyebabkan pembengkakan atau tonjolan lunak di dekat pusar.
Pada bayi yang menderita hernia umbilikalis, tonjolan tersebut terkadang hanya terlihat saat mereka menangis, batuk, atau mengejan.
Hernia umbilikalis pada anak biasanya tidak menimbulkan rasa sakit.
Namun, hernia umbilikalis yang muncul saat dewasa dapat menyebabkan ketidaknyamanan di perut.
Baca juga: Hernia Pada Bayi: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi
Hernia umbikalis biasanya bisa didiagnosis hanya dengan pemeriksaan fisik.
Dokter juga akan menelusuri riwayat medis untuk memastikan hernia umbilikalis tidak terjebak di dalam lubang perut.
Hernia umbikalis yang terkurung di lubang perut dapat menyebabkan kondisi medis serius karena usus yang menonjol terperangkap dan kekurangan suplai darah.
Usus dapat dengan cepat menjadi nekrotik jika tidak diobati, yang memerlukan operasi pengangkatan usus yang terkena.
Gejala hernia umbilikalis terperangkap meliputi:
Dokter dapat melakukan tes darah untuk mencari tanda-tanda infeksi akibat usus yang terjebak.
Selain itu, dokter juga dapat menggunakan barium X-ray, ultrasound, MRI atau CT untuk memeriksa usus lebih dekat, terutama jika hernia tidak lagi dapat direduksi.
Perawatan hernia umbilikalis akan ditentukan berdasarkan beberapa faktor seperti usia, kesehatan umum, riwayat medis, dan kondisi hernia yang dapat direduksi atau tidak.
Baca juga: Apa Penyebab Hernia?
Pada usia 1 tahun, hernia umbilikalis biasanya akan menutup dengan sendirinya tanpa operasi.
Hampir semua hernia umbilikalis akan menutup tanpa operasi pada usia 5 tahun.
Secara umum, jika hernia membesar seiring bertambahnya usia, tidak dapat direduksi, atau masih menonjol setelah usia 3 tahun, dokter akan menyarankan agar hernia disembuhkan melalui pembedahan.
Jika hernia tercekik dan tidak dapat dengan lembut didorong atau dipijat kembali ke tempatnya di dalam perut, ahli bedah umumnya akan merekomendasikan operasi segera.
Jika melihat gejala hernia umbilikalis, bicarakan dengan dokter segera.
Cari perawatan darurat jika seseorang menderita hernia umbilikalis dan terlihat:
Pada anak-anak, komplikasi hernia umbilikalis jarang terjadi.
Komplikasi dapat terjadi ketika jaringan perut yang menonjol menjadi terperangkap dan tidak dapat lagi didorong kembali ke dalam rongga perut.
Kondisi tersebut mengurangi suplai darah ke bagian usus yang terperangkap dan dapat menyebabkan sakit perut serta kerusakan jaringan.
Jika bagian usus yang terperangkap benar-benar terputus dari suplai darah, kondisi ini akan menyebabkan kematian jaringan.
Baca juga: 5 Jenis Hernia (Turun Berok) yang Perlu Diwaspadai
Infeksi dapat menyebar ke seluruh rongga perut, menyebabkan situasi yang mengancam jiwa.
Orang dewasa dengan hernia umbilikalis lebih mungkin mengalami penyumbatan usus. Operasi darurat biasanya diperlukan untuk mengobati komplikasi ini.
Belum ada cara yang diketahui untuk mencegah hernia umbilikalis.
Menempel atau mengikat hernia umbilikalis tidak akan membuatnya hilang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.