Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/05/2022, 18:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gangguan endokrin merupakan kelompok penyakit yang memengaruhi sistem endokrin.

Sistem endokrin adalah kumpulan kelenjar dan organ yang mengatur proses tubuh menggunakan hormon.

Hormon adalah pembawa pesan kimiawi yang berjalan melalui aliran darah untuk mempengaruhi proses tubuh.

Baca juga: 10 Jenis Penyakit atau Gangguan Sistem Endokrin

Bagian utama dari sistem endokrin meliputi:

  • Hipotalamus
  • Tubuh pineal
  • Kelenjar di bawah otak
  • Tiroid dan paratiroid
  • Timus
  • Kelenjar adrenal
  • Pankreas
  • Ovarium
  • Testis.

Bagian tersebut dan bagian lain dari sistem endokrin mengatur berbagai proses, termasuk metabolisme, reproduksi, dan pertumbuhan.

Penyebab

Gangguan endokrin memiliki berbagai penyebab yang berbeda, tergantung pada kondisinya.

Misalnya, akromegali dan sindrom Cushing sering disebabkan oleh tumor di kelenjar adrenal atau hipofisis.

Tumor ini biasanya tidak bersifat kanker tetapi masih memerlukan pengangkatan untuk mengatasi kondisi tersebut.

Beberapa masalah diakibatkan oleh ketidakseimbangan hormon.

Misalnya, hipertiroidisme dan hipotiroidisme berhubungan dengan jumlah hormon tiroid yang dihasilkan kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau kurang aktif.

Baca juga: 11 Cara Meningkatkan Hormon Endorfin Pereda Rasa Sakit dan Stres

Juga, kadar androgen yang tinggi pada wanita dapat menyebabkan sindrom ovarium polikistik (PCOS).

Dalam beberapa kasus, kondisi autoimun menyebabkan masalah endokrin.

Misalnya, diabetes tipe 1 yang disebabkan dari sistem kekebalan yang menghancurkan sel-sel penghasil insulin di pankreas.

Penyakit Graves juga merupakan kondisi autoimun dan dapat menyebabkan hipertiroidisme.

Gejala

Ada banyak jenis gangguan endokrin dengan gejalanya masing-masing.

Beberapa contohnya antara lain sebagai berikut:

  • Diabetes
  • Hipertiroidisme
  • Hipotiroidisme
  • Sindrom Cushing
  • Akromegali
  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS).

Diagnosis

Gangguan endokrin menyebabkan berbagai gejala.

Banyak dari gejala ini tumpang tindih dengan kondisi lain.

Hal ini dapat membuat gangguan endokrin sulit untuk didiagnosis dan membuatnya bisa memerlukan sejumlah alat dan tes.

Baca juga: 8 Makanan untuk Meningkatkan Hormon Testosteron dalam Tubuh

Beberapa tes yang dimungkinkan untuk mendiagnosis gangguan endokrin meliputi:

  • Tes urine
  • Pemindaian pencitraan, seperti pemindaian MRI
  • Tes genetik
  • Tes hormon
  • Tes darah.

Perawatan

Tergantung pada jenis gangguan dan gejalanya, pilihan perawatan untuk gangguan endokrin umumnya meliputi:

  • Terapi Hormon, seperti mengonsumsi suplemen untuk mengembalikan kadar hormon tertentu
  • Obat-obatan resep, untuk membantu tubuh berhenti memproduksi hormon tertentu atau memproduksinya lebih lambat
  • Pembedahan atau operasi.

Gangguan endokrin bisa sulit untuk diidentifikasi karena berbagai gejala dan kesamaannya dengan kondisi lain.

Siapa pun yang mengalami gejala yang tidak biasa dan menunjukkan gangguan endokrin harus segera menghubungi dokter.

Sangat penting untuk mencari bantuan medis jika gejalanya memburuk atau mengganggu kehidupan sehari-hari.

Banyak gangguan endokrin dapat diobati, tetapi beberapa memerlukan pengobatan seumur hidup.

Baca juga: Tak Hanya untu Sistem Reproduksi, Ini 4 Manfaat Hormon Estrogen

Komplikasi

Beberapa gangguan endokrin tertentu dapat menyebabkan komplikasi dari waktu ke waktu karena sinyal hormonal yang tidak seimbang memengaruhi proses tubuh normal.

Dalam kasus penyakit Addison dan hipotiroidisme misalnya, serangan akut atau krisis dapat menyebabkan komplikasi serius.

Diabetes juga dapat memiliki komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa.

Komplikasi dari gangguan endokrin yang tidak diobati atau tidak terkontrol dengan baik dapat menjadi serius, bahkan mengancam nyawa dalam beberapa kasus.

Komplikasi gangguan endokrin tertentu meliputi:

  • Kecemasan atau insomnia (dalam banyak kondisi tiroid)
  • Koma (pada hipotiroidisme)
  • Depresi (dalam banyak kondisi tiroid)
  • Penyakit jantung
  • Kerusakan saraf
  • Kerusakan atau kegagalan organ
  • Kualitas hidup yang buruk.

Pencegahan

Beberapa gangguan endokrin bersifat herediter dan terjadi karena alasan yang tidak diketahui.

Namun, risiko beberapa gangguan tergantung pada faktor gaya hidup.

Baca juga: 8 Makanan untuk Meningkatkan Hormon Serotonin, Bikin Mood Lebih baik

Risiko seperti diabetes mellitus dan PCOS dapat diturunkan dengan:

  • Makan makanan seimbang yang sehat
  • Olahraga fisik secara teratur
  • Berhenti merokok
  • Batasi asupan alkohol
  • Mengurangi stres dan tidur yang cukup
  • Menjaga keseimbangan kehidupan kerja yang sehat
  • Mengetahui riwayat kesehatan keluarga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Health
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Health
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
Health
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
Health
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Health
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Health
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Health
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Health
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
Health
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Health
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
Health
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Health
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
Health
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Health
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau