Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/09/2021, 14:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sindrom Rotor merupakan penyakit yang relatif ringan. Kondisi ini ditandai dengan peningkatan kadar zat bilirubin dalam darah (hiperbilirubinemia).

Bilirubin diproduksi ketika sel darah merah dipecah sehingga memiliki warna oranye-kuning.
Penumpukan zat ini dapat menyebabkan menguningnya kulit atau bagian putih mata.

Pada orang dengan sindrom Rotor, penyakit kuning biasanya terlihat segera setelah lahir atau di masa kanak-kanak. Penyakit ini bisa sembuh lalu kambuh kembali.

Baca juga: Penyakit Kuning pada Bayi: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Dalam dunia medis, sindrom rotor merupakan penyakit yang langka. Meski demikian, jumlah keseluruhan penyakit di dunia belum diketahui.

Penyebab

Melansir NIH, sindrom rotor adalah kelainan bawaan yang disebabkan oleh mutasi pada gen SLCO1B1 dan SLCO1B3.

Kedua gen ini berfungsi mengangkut bilirubin dari darah ke hati sehingga dapat dibersihkan dari tubuh.

Terjadinya mutasi pada gen SLCO1B1 dan SLCO1B3 menyebabkan bilirubin menumpuk karena fungsi pengangkutan terganggu, hal ini membuat penderita mengalami penyakit kuning.

Gejala

Gejala umum dari sindrom rotor adalah penyakit kuning atau ikterus.

Selain itu, penderitanya juga berisiko merasakan gejala lain seperti:

  • Penumpukkan cairan dalam rongga perut (asites)
  • Nyeri perut
  • Lemas dan cepat lelah
  • Mual dan muntah
  • Urine lebih gelap
  • Demam
  • Nyeri dada

Baca juga: 5 Cara Menghilangkan Kuning Pada Bayi

Diagnosis

Karena dasar genetik yang masih belum diketahui, sindrom rotor menggunakan diagnosis eksklusi.

Sindrom rotor didiagnosis berdasarkan gejala dan berbagai tes laboratorium.

Terdapat dua bentuk bilirubin di dalam tubuh, yakni bentuk toksik yang disebut bilirubin tak terkonjugasi dan bentuk nontoksik yang disebut bilirubin terkonjugasi.

Orang dengan sindrom rotor memiliki penumpukan keduanya dalam darah (hiperbilirubinemia), tetapi peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi (nontoksik) adalah ciri khas dari gangguan tersebut.

Bilirubin terkonjugasi pada orang yang terkena sindrom ini biasanya lebih dari 50 persen dari total bilirubin.

Untuk memastikan diagnosis sindrom rotor, tenaga medis umumnya akan melakukan hal berikut:

  • Pemeriksaan kadar bilirubin serum
  • Pemeriksaan bilirubin dalam urine
  • Pengujian untuk hemolisis dan aktivitas enzim hati
  • Cholescintigraphy (juga disebut pemindaian HIDA)
  • Pengujian total porfirin urine

Baca juga: Kapan Penyakit Kuning pada Bayi Hilang?

Perawatan

Berdasarkan keterangan Orpha.net, Sindrom rotor dianggap sebagai gangguan jinak dan tidak memerlukan pengobatan.

Individu yang terkena umumnya hanya disarankan untuk menghindari alkohol dan obat-obatan hepatotoksik.

Konsultasikan dengan dokter atau layanan kesehatan untuk pengobatan secara tepat berdasarkan gejala yang diderita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Jurnalis Juwita Diduga Dibunuh Kekasihnya, Oknum TNI AL, Jelang Pernikahan

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Nunggu Beduk Magrib Lebih Berwarna, DANA Hadirkan NGABUBURICH dengan Hadiah hingga Rp 850 Juta

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Deretan Artis Klarifikasi Usai Namanya Masuk Daftar Boikot

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Indonesia Vs Bahrain Tayang di TV Mana? Berikut Jadwal dan Link Live Streaming-nya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Hasil Sidang Isbat: Idul Fitri 2025 Jatuh pada Senin 31 Maret

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Link Live Streaming Indonesia vs Bahrain di RCTI Malam Ini, Kickoff Pukul 20.45 WIB

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Penukaran Uang Baru Dibuka Lagi Hari Ini Pukul 9.00 WIB, Klik Pintar.bi.go.id

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Solidaritas Pemain Bajaj Bajuri Kuat, Rieke Diah Pitaloka Pastikan Anak Fanny Fadillah Tetap Sekolah

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Usai Timnas Indonesia Libas Bahrain

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Pemprov Jateng Hapus Tunggakan Pajak Kendaraan, Berlaku Mulai 8 April 2025

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Ketika Willie Salim Minta Maaf Usai Buat Konten Rendang 200 Kg Hilang Saat Masak Besar di Palembang

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Steven Wongso Mualaf, Ini Cara Ikrar Syahadat Cepat di KUA

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Sandi Butar Butar Terima Surat Pemecatan Saat Masuk Kerja Usai Libur

api-1 . MOST-POPULAR

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau