Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/09/2021, 21:00 WIB
Annisyah Dewi N,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hubungan seksual bukan sekadar pemenuhan hasrat belaka. Banyak manfaat yang dirasakan jika hubungan seksual dilakukan dengan benar.

Hal ini menyebabkan semua pasangan ingin memiliki kehidupan seksual yang sehat, menyehatkan, dan membahagiakan.

Kehidupan seksual yang sehat ditandai dengan pengalaman yang menyenangkan, aman, bebas dari tekanan dan paksaan, diskriminasi, dan kekerasan.

Namun, tidak semua orang dapat menikmati kesenangan dan kenyamanan ketika berhubungan intim.

Baca juga: Sakit saat Berhubungan Seks karena Endometriosis, Coba 5 Tips Berikut

Terdapat suatu kondisi yang menyebabkan kepala terasa sakit ketika melakukan hubungan seksual.

Sakit kepala terjadi ketika sedang atau setelah melakukan hubungan seksual dapat disebabkan oleh penyakit yang disebut coital cephalgia.

Coital cephalgia ditandai dengan kepala yang tiba-tiba berdenyut hebat sebelum atau selama pelepasan seksual dalam aktivitas seksual (termasuk masturbasi).

Sakit kepala ini dapat berlangsung selama beberapa menit atau bahkan beberapa jam.

Biasanya, sakit kepala ini tidak berbahaya dan dapat diobati dengan mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas.

Namun, sakit kepala saat berhubungan intim terkadang juga dapat menjadi tanda dari kondisi yang lebih serius.

Maka dari itu, perlu dilakukan penanganan yang tepat agar coital cephalgia tidak kembali terjadi.

Gejala

Merangkum dari Mayo Clinic, terdapat dua jenis sakit kepala saat berhubungan seks, yakni:

  1. Nyeri tajam di kepala dan leher yang meningkat ketika gaira seksual meningkat
  2. Sakit kepala yang tiba-tiba, parah, dan berdenyut yang terjadi sebelum atau pada saat orgasme

Baca juga: Berbagai Kemungkinan Penyebab Seks Terasa Menyakitkan

Beberapa orang yang mengalami coital cephalgia juga dapat merasakan kedua gejala tersebut secara bersamaan.

Berikut jenis coital cephalgia disertai gejala yang muncul:

  1. early coital cephalgia, adanya pengencangan atau ketegangan otot dan sering merasakan nyeri tumpul di sekitar kepala
  2. orgasmic coital cephalgia, rasa sakit di area belakang mata selama kurang lebih 15 sampai 20 menit
  3. late coital cephalgia, sakit kepala datang ketika berdiri setelah melakukan hubungan seksual

Sakit kepala ini terasa paling menyakitkan di belakang atau di sekitar area mata dan jika melakukan pergerakan dapat memperburuk rasa sakit.

Sakit kepala akibat coital cephalgia tidak menyebabkan penderita mengalami mual seperti yang dialami penderita migrain.

Penyebab

Mengutip dari Medical News Today, dokter tidak mengetahui secara pasti penyebab sakit kepala ketika berhubungan intim, khususnya ketika orgasme.

Namun, dokter menduga jika sakit kepala ini terjadi akibat pembengkakan pembuluh darah di otak.

Pembengkakan terjadi akibat ketika seseorang mengalami orgasme, tekanan darah akan meningkat dengan cepat.

Lonjakan tekanan inilah yang menyebabkan pembuluh darah di kepala melebar dengan cepat dan memicu sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba pada beberapa orang.

Baca juga: 5 Penyebab Vagina Sakit Setelah Berhubungan Seks dan Cara Mengatasinya

Sedangkan, nyeri tajam yang dirasakan penderita terjadi akibat adanya peningkatan ketegangan otot-otot di leher dan kepala ketika aktivitas seksual dilakukan terlalu bersemangat.

Selain itu, stres dan konsumsi obat-obatan tertentu seperti pil KB juga dapat memicu sakit kepala saat berhubungan intim.

Faktor Risiko

Coital cephalgia dapat menyerang siapa saja ketika melakukan hubungan intim. Namun, pria empat kali lebih berisiko mengalami coital cephalgia daripada wanita.

Beberapa kondisi pria yang sangat rentan mengalami coital cephalgia adalah:

  • memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi
  • memiliki riwayat migrain
  • sering melakukan hubungan seksual dengan posisi berlutut
  • menggunakan amfetamin
  • sedang menjalani terapi disfungsi ereksi

Orang yang memiliki riwayat sakit kepala migrain, sakit kepala saat beraktivitas, atau sakit kepala karena batuk juga berisiko terkena coital cephalgia.

Perawatan

Coital cephalgia dapat hilang dengan sendirinya, terkadang penderita hanya mengalami sakit kepala ini sekali.

Namun, jika sakit kepala terjadi berulang dan tidak kunjung sembuh maka lakukan konsultasi dengan dokter untuk menanganinya.

Baca juga: Berbagai Penyebab Wanita Merasa Sakit saat Berhubungan Seks

Dokter akan menyarankan obat pereda nyeri seperti ibuprofen, indometasin, triptan, dan beta-blocker, untuk meredakan sakit kepala.

Jika sakit kepala saat berhubungan intim disebabkan oleh kondisi lain, dokter akan memberikan obat lain yang sesuai dengan kondisi pasien.

Pencegahan

Meminum obat dari dokter apabila pernah mengalami coital cephalgia.

Sakit kepala ketika melakukan hubungan intim dapat dicegah dengan mengurangi atau menghentikan aktivitas seksual sebelum orgasme.

Berperan lebih pasif saat melakukan hubungan intim juga dapat membantu mencegah atau meringankan rasa sakit dari coital cephalgia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com