Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/09/2021, 15:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Biang keringat terjadi ketika kelenjar keringat kulit tersumbat sehingga keringat yang dihasilkan tidak bisa sampai ke permukaan kulit untuk menguap.

Biang keringat ditandai dengan kulit memerah dengan lepuh kecil karena peradangan.

Kondisi tersebut sering terjadi pada lipatan kulit atau area pakaian ketat di mana udara tidak dapat bersirkulasi.

Baca juga: 11 Cara Menghilangkan Biang Keringat Secara Alami

Biang keringat biasanya memudar ketika kulit dibiarkan dingin.

Perawatan medis diperlukan hanya jika area tersebut terinfeksi.

Penyebab

Biang keringat muncul ketika beberapa saluran keringat tersumbat.

Alih-alih menguap, keringat terperangkap di bawah kulit sehingga menyebabkan peradangan dan ruam.

Tidak selalu ditemukan alasan mengapa saluran keringat tersumbat, tetapi faktor-faktor tertentu dapat berperan, seperti:

Saluran keringat yang belum matang pada bayi

  • Cuaca panas dan lembap
  • Aktivitas fisik
  • Berpakaian terlalu hangat
  • Istirahat di tempat tidur dalam waktu lama

Gejala

Tanda dan gejala pada biang keringat secara umum meliputi:

  • Bintik-bintik kecil kemerahan pada kulit
  • Ruam terasa gatal
  • Ruam membengkak

Baca juga: Biang Keringat: Gejala, Penyebab, Cara Mencegah dan Mengatasinya

Biang keringat sendiri diklasifikasikan dalam beberapa kategori dengan gejala yang berbeda, yakni:

  • Miliaria crystallina, memengaruhi saluran keringat di lapisan atas kulit dan ditandai dengan lepuh bening berisi cairan serta benjolan (papula) yang mudah pecah.
  • Miliaria rubra, gejala seperti benjolan merah dan gatal atau tusukan di daerah yang terkena.
  • Miliaria pustulosa, terjadi ketika kantung berisi cairan (vesikel) pada biang keringat menjadi meradang dan berisi nanah (pustular).
  • Miliria profunda, memengaruhi lapisan kulit yang lebih dalam dan menyebabkan lesi keras berwarna daging.

Diagnosis

Biang keringat jarang menjadi tanda kondisi serius.

Meski seringkali hilang tanpa pengobatan dalam beberapa hari, hubungi dokter jika mulai mengalami:

  • Demam
  • Panas dingin
  • Peningkatan rasa sakit
  • Nanah mengalir dari benjolan

Hubungi dokter jika terjadi biang keringat pada yang tidak hilang dalam beberapa hari.

Diagnosis ruam panas dibuat dengan pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan bertujuan untuk melihat ruam yang muncul saat berkeringat atau panas, menilai lokasi di tubuh (di lipatan kulit atau di bagian pakaian yang pas) dan melihat keparahan ruam.

Baca juga: Stres Bisa Memicu Ruam dan Gatal, Begini Cara Mengatasinya

Perawatan

Biang keringat yang lebih parah dapat disembuhkan dengan salep yang dioleskan ke kulit untuk meredakan ketidaknyamanan dan mencegah komplikasi.

Perawatan topikal tersebut mungkin termasuk:

  • Losion kalamin untuk meredakan gatal
  • Lanolin anhidrat, yang dapat membantu mencegah penyumbatan saluran dan menghentikan pembentukan lesi baru
  • Steroid topikal dalam kasus yang serius

Adapun tips untuk membantu menyembuhkan biang keringat dengan cara rumahan dengan cara berikut:

  • Dalam cuaca panas, kenakan pakaian longgar dan ringan yang menyerap kelembapan dari kulit 
  • Habiskan waktu sebanyak mungkin di ruangan ber-AC
  • Mandi dengan air dingin, lalu biarkan kulit mengering dengan sendirinya alih-alih handuk.
  • Kompres dingin untuk menenangkan kulit yang gatal dan teriritasi
  • Hindari menggunakan krim dan salep yang mengandung minyak bumi atau minyak mineral karena dapat menyumbat pori-pori lebih parah.

Komplikasi

Biang keringat biasanya sembuh tanpa masalah, tetapi dapat menyebabkan infeksi bakteri, menyebabkan pustula yang meradang dan gatal.

Baca juga: Yang Harus Kita Ketahui tentang Ruam pada Pasien Covid-19

Pencegahan

Dengan membiarkan kulit terkena sirkulasi udara, potensi saluran keringat tersumbat dan kelenjar menjadi meradang berkurang.

Cara lain untuk mencegah biang keringat meliputi:

  • Hindari berolahraga di cuaca panas dan lembab
  • Kenakan pakaian longgar yang terbuat dari bahan yang menyerap keringat seperti katun
  • Gunakan AC
  • Jaga kebersihan kulit dengan sering mandi atau mandi untuk mencegah kelenjar keringat tersumbat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com