KOMPAS.com - Labirinitis adalah suatu kondisi yang mempengaruhi bagian dari telinga bagian dalam yang disebut labirin.
Biasanya, labirin membantu menjaga keseimbangan tubuh manusia.
Saat bengkak, labirin tidak berfungsi dengan baik. Hal ini membuat otak tidak mendapatkan sinyal keseimbangan yang tepat.
Baca juga: Infeksi Telinga
Labirinitis dapat membuat seseorang merasa seperti jatuh atau berputar, padahal sebenarnya tidak.
Labirinitis biasanya disebabkan oleh virus dan terkadang oleh bakteri.
Pilek atau flu dapat memicu kondisi tersebut. Dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi telinga juga dapat menyebabkan labirinitis.
Penyebab lainnya ialah alergi atau obat-obatan tertentu yang buruk bagi telinga bagian dalam.
Ketika menderita labirinitis, bagian-bagian telinga bagian dalam menjadi iritasi dan bengkak.
Hal ini dapat membuat kehilangan keseimbangan dan menyebabkan gangguan pendengaran.
Faktor-faktor ini meningkatkan risiko seseorang terkena labirinitis:
Gejala labirinitis secara umum termasuk salah satu dari berikut ini:
Baca juga: 7 Penyebab Telinga Merah yang Bisa Terjadi
Seseorang harus menemui dokter segera setelah gejala labirinitis muncul.
Labirinitis dapat sembuh tanpa pengobatan, tetapi menentukan penyebab kondisi adalah kunci untuk mencegah komplikasi jangka panjang.
Dokter dapat menentukan apakah infeksi virus atau bakteri bertanggung jawab atas gejalanya.
Dokter juga mungkin meresepkan antibiotik untuk labirinitis bakteri.
Meskipun labirinitis hilang dengan sendirinya, lebih baik periksakan diri ke dokter untuk menilai apakah kondisi tersebut telah menyebabkan kerusakan permanen atau tidak.
Penyedia layanan kesehatan akan melakukan pemeriksaan fisik.
Pasien mungkin juga menjalani tes sistem saraf (pemeriksaan neurologis).
Tes lain dapat dilakukan untuk mengesampingkan penyebab lain dari gejala, seperti:
Baca juga: 6 Penyebab Vertigo yang Perlu Diwaspadai
Labirinitis biasanya hilang dalam beberapa minggu. Perawatan dapat membantu mengurangi vertigo dan gejala lainnya.
Obat-obatan yang dapat membantu meliputi:
Jika mengalami muntah parah, pasien mungkin harus dirawat di rumah sakit.
Ikuti instruksi dokter untuk merawat diri sendiri di rumah. Melakukan hal-hal ini dapat membantu mengelola vertigo:
Pasien harus menghindari hal berikut selama 1 minggu setelah gejala hilang:
Baca juga: Vertigo
Kasus labirinitis yang parah dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada sistem vestibular dan berbagai tingkat gangguan pendengaran.
Labirinitis juga dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai vertigo posisi paroksismal jinak (BPPV).
BPPV adalah jenis vertigo yang dihasilkan dari gerakan kepala yang tiba-tiba. Kondisi ini tidak mengancam jiwa, tetapi dapat meningkatkan risiko seseorang jatuh dan mengalami benturan yang berbahaya.
Karena labirinitis disebabkan oleh kondisi lain yang mendasarinya, pencegahan dapat dilakukan dengan mengurangi risiko terkenanya.
Misalnya, cuci tangan secara teratur dan usahakan untuk menghindari kuman selama musim hujan dan flu. Membatasi paparan penyakit ini akan mengurangi risiko labirinitis.
Mengurangi risiko dengan tidak minum alkohol atau merokok dalam jumlah besar juga bisa dilakukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.