KOMPAS.com - Sindrom Budd-Chiari adalah suatu kondisi ketika vena hepatik tersumbat atau menyempit oleh gumpalan darah.
Penyumbatan ini menyebabkan darah kembali ke hati dan akibatnya hati berkembang menjadi lebih besar.
Selain hati, limpa juga dapat berkembang lebih besar.
Baca juga: 4 Penyakit Hati yang Harus Diwaspadai
Sindrom Budd-Chiari dapat disebabkan oleh kondisi dan situasi yang menyebabkan darah menggumpal sehingga membentuk penyumbatan.
Kondisi dan situasi tersebut di antaranya:
Gejala sindrom Budd-Chiari meliputi:
Baca juga: 10 Gejala Penyakit Hati yang Perlu Diwaspadai
Sindrom Budd-Chiari didiagnosis melalui pemeriksaan fisik dan dengan tes tertentu.
Dokter akan menanyakan gejala dan akan mencari tanda-tanda sindrom Budd-Chiari, seperti asites (pembengkakan di perut).
Dokter juga akan melakukan tes darah untuk memeriksa seberapa baik fungsi hati dan risiko pembekuan darah.
Selain tes darah, tes pencitraan akan menentukan apakah pembuluh darah tersumbat oleh gumpalan.
Tes ini meliputi:
Perawatan untuk sindrom Budd-Chiari dirancang untuk melarutkan gumpalan darah dan membantu meningkatkan aliran darah di hati.
Perawatan biasanya terapi obat, prosedur non-bedah, dan pembedahan:
Baca juga: 7 Makanan yang Baik untuk Kesehatan Hati
Temui dokter jika memiliki gejala atau tanda kerusakan hati, seperti:
Komplikasi sindrom Budd-Chiari sebagian besar terkait dengan kondisi yang mendasari dan tingkat gagal hati.
Secara umum, sindrom Budd-Chiari yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi berikut:
Jika sedang diberi resep obat untuk membantu mencegah pembekuan darah, hindari makanan tertentu yang mencegah obat anti-pembekuan darah bekerja dengan baik.
Tanyakan penyedia layanan kesehatan untuk pilihan diet terbaik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.