KOMPAS.com - Komedo adalah pori-pori atau folikel rambut yang tersumbat oleh bakteri, minyak, dan sel kulit mati sehingga membentuk benjolan di kulit.
Komedo cenderung tidak meradang dan menyakitkan seperti beberapa jenis jerawat lainnya, tapi komedo bisa tidak sedap dipandang.
Seseorang mungkin lebih rentan terhadap komedo jika orang lain dalam keluarga memiliki riwayat jerawat komedo.
Baca juga: Kenali Penyebab Komedo dan Faktor Risikonya
Fluktuasi hormon juga meningkatkan peluang seseorang memiliki komedo.
Komedo terbagi menjadi dua jenis, yakni komedo hitam dan komedo putih. Kedua jenis komedo itu biasanya disebabkan oleh folikel rambut yang terperangkap.
Sel-sel kulit biasanya luruh di permukaan, memungkinkan sel-sel kulit baru terbentuk.
Terkadang, sel-sel kulit mati bisa terperangkap di dalam folikel rambut. Ketika dikombinasikan dengan minyak alami di pori-pori (sebum), sumbat dapat terbentuk.
Komedo umumnya menyerang orang dewasa dengan kulit berminyak.
Masalah ini juga lebih sering terjadi pada orang yang merokok.
Faktor risiko lain komedo meliputi:
Komedo tidak terlihat seperti jerawat pada umumnya.
Faktanya, banyak orang dengan jerawat komedo tidak menganggap dirinya memiliki jerawat.
Baca juga: 7 Cara Mencegah Munculnya Komedo
Hal ini dikarenakan tampilan komedo tidak merah atau meradang seperti jerawat biasa, juga tidak cenderung membengkak berlebihan atau mengeluarkan nanah.
Sebaliknya, komedo berkembang sebagai benjolan (papula) yang lebih kecil dan tidak meradang.
Komedo paling sering terjadi di dahi, dagu, dan rahang, tetapi dapat berkembang di tempat lain di wajah, leher, bahu, punggung, atau dada.
Gejalanya dapat berkisar dari ringan (dengan hanya beberapa noda aneh) hingga parah (mencakup area kulit yang luas).
Komedo dapat berkembang dengan sendirinya atau bersamaan dengan acne vulgaris.
Komedo terkadang bisa menjadi jerawat jika pengidapnya mencoba untuk memencetnya, sehingga bakteri mudah masuk ke jaringan yang rusak.
Komedo biasanya dapat didiagnosis dengan melihat penampilan saja.
Namun, jika kasus komedo putih tidak membaik dengan pengobatan topikal, penyedia layanan kesehatan dapat memeriksa untuk memastikan kondisi lain yang menyebabkannya. Contohnya seperti:
Baca juga: Komedo Putih
Seperti bentuk jerawat lainnya, jerawat komedo tidak disebabkan oleh kurangnya kebersihan.
Menggosok atau mencuci muka lebih sering tidak efektif mengatasi kondisi ini.
Sama pentingnya dengan perawatan kulit sehari-hari, perawatan ini tidak dapat dengan sendirinya menyembuhkan atau mencegah jerawat komedo.
Namun, ada obat bebas dan resep yang dapat membantu, seperti:
Komedo yang cenderung ringan dapat diobati dengan obat bebas topikal.
Untuk komedo yang lebih parah atau persisten, kunjungi dokter kulit.
Hubungi dokter jika mengalami komedo parah atau tidak kunjung sembuh.
Melansir Healthline, komedo yang dibiarkan atau tidak menerima perawatan yang tepat dapat menyebabkan beberapa komplikasi seperti:
Baca juga: Apa Penyebab Komedo di Hidung?
Komedo dapat dicegah atau dengan penyesuaian perawatan kulit.
Berikut adalah beberapa tips sederhana yang dapat membantu mencegah penyumbatan pori:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.