Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/03/2022, 09:04 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Komedo adalah pori-pori atau folikel rambut yang tersumbat oleh bakteri, minyak, dan sel kulit mati sehingga membentuk benjolan di kulit.

Komedo cenderung tidak meradang dan menyakitkan seperti beberapa jenis jerawat lainnya, tapi komedo bisa tidak sedap dipandang.

Seseorang mungkin lebih rentan terhadap komedo jika orang lain dalam keluarga memiliki riwayat jerawat komedo.

Baca juga: Kenali Penyebab Komedo dan Faktor Risikonya

Fluktuasi hormon juga meningkatkan peluang seseorang memiliki komedo.

Penyebab

Komedo terbagi menjadi dua jenis, yakni komedo hitam dan komedo putih. Kedua jenis komedo itu biasanya disebabkan oleh folikel rambut yang terperangkap.

Sel-sel kulit biasanya luruh di permukaan, memungkinkan sel-sel kulit baru terbentuk.

Terkadang, sel-sel kulit mati bisa terperangkap di dalam folikel rambut. Ketika dikombinasikan dengan minyak alami di pori-pori (sebum), sumbat dapat terbentuk.

Komedo umumnya menyerang orang dewasa dengan kulit berminyak.

Masalah ini juga lebih sering terjadi pada orang yang merokok.

Faktor risiko lain komedo meliputi:

  • Konsumsi susu tinggi
  • Diet yang banyak mengandung lemak dan gula
  • Kulit yang terlalu terhidrasi, biasanya karena menggunakan pelembap yang salah
  • Kelembapan tinggi
  • Terapi laser atau pengelupasan kimia
  • Cedera folikel dari kulit yang terkelupas atau komedo yang muncul.

Gejala

Komedo tidak terlihat seperti jerawat pada umumnya.

Faktanya, banyak orang dengan jerawat komedo tidak menganggap dirinya memiliki jerawat.

Baca juga: 7 Cara Mencegah Munculnya Komedo

Hal ini dikarenakan tampilan komedo tidak merah atau meradang seperti jerawat biasa, juga tidak cenderung membengkak berlebihan atau mengeluarkan nanah.

Sebaliknya, komedo berkembang sebagai benjolan (papula) yang lebih kecil dan tidak meradang.

Komedo paling sering terjadi di dahi, dagu, dan rahang, tetapi dapat berkembang di tempat lain di wajah, leher, bahu, punggung, atau dada.

Gejalanya dapat berkisar dari ringan (dengan hanya beberapa noda aneh) hingga parah (mencakup area kulit yang luas).

Komedo dapat berkembang dengan sendirinya atau bersamaan dengan acne vulgaris.

Komedo terkadang bisa menjadi jerawat jika pengidapnya mencoba untuk memencetnya, sehingga bakteri mudah masuk ke jaringan yang rusak.

Diagnosis

Komedo biasanya dapat didiagnosis dengan melihat penampilan saja.

Namun, jika kasus komedo putih tidak membaik dengan pengobatan topikal, penyedia layanan kesehatan dapat memeriksa untuk memastikan kondisi lain yang menyebabkannya. Contohnya seperti:

  • Keratosis pilaris (kondisi jinak yang menyebabkan benjolan seperti jerawat)
  • Fibrofolliculoma (tumor jinak pada folikel rambut)
  • Hiperplasia sebaceous (pembesaran jinak kelenjar sebaceous)
  • Karsinoma sel basal (sejenis kanker kulit).

Baca juga: Komedo Putih

Perawatan

Seperti bentuk jerawat lainnya, jerawat komedo tidak disebabkan oleh kurangnya kebersihan.

Menggosok atau mencuci muka lebih sering tidak efektif mengatasi kondisi ini.

Sama pentingnya dengan perawatan kulit sehari-hari, perawatan ini tidak dapat dengan sendirinya menyembuhkan atau mencegah jerawat komedo.

Namun, ada obat bebas dan resep yang dapat membantu, seperti:

  • Asam salisilat
  • Benzoil peroksida
  • Differin (adapalen)
  • Retinoid topikal
  • Asam azelaic.

Komedo yang cenderung ringan dapat diobati dengan obat bebas topikal.

Untuk komedo yang lebih parah atau persisten, kunjungi dokter kulit.

Hubungi dokter jika mengalami komedo parah atau tidak kunjung sembuh.

Komplikasi

Melansir Healthline, komedo yang dibiarkan atau tidak menerima perawatan yang tepat dapat menyebabkan beberapa komplikasi seperti:

  • Memengaruhi kesehatan kulit
  • Terjadinya iritasi dan menimbulkan bekas luka.

Baca juga: Apa Penyebab Komedo di Hidung?

Pencegahan

Komedo dapat dicegah atau dengan penyesuaian perawatan kulit.

Berikut adalah beberapa tips sederhana yang dapat membantu mencegah penyumbatan pori:

  • Cuci muka cukup hanya dua kali sehari
  • Gunakan produk kulit non-komedogenik
  • Hapus riasan sebelum tidur
  • Cuci muka setelah aktivitas berat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau