Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/04/2022, 16:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemfigoid bulosa adalah kondisi kulit langka yang menyebabkan lepuh besar berisi cairan.

Kondisi ini berkembang di area kulit yang sering melentur seperti perut bagian bawah, paha atas, atau ketiak.

Baca juga: Kulit Melepuh

Penyebab 

Berdasarkan Cleveland Clinic, pemfigoid bulosa adalah gangguan autoimun.

Artinya kondisi ini terjadi berarti terjadi ketika sistem kekebalan tubuh Anda menyerang lapisan jaringan di bawah lapisan luar kulit.

Penyebab pasti dari gangguan tersebut tidak diketahui, tetapi pemfigoid bulosa diyakini dapat dipicu oleh:

  • Obat-obatan
  • Terapi atau paparan radiasi
  • Kondisi medis tertentu.

Selain itu, kondisi ini umumnya terjadi pada orang dewasa dengan usia yang sudah lanjut.

Gejala 

Berdasarkan Mayo Clinic, gejala pemfigoid bulosa meliputi:

  • Kulit gatal dalam waktu yang lama
  • Lepuh besar yang tidak mudah pecah saat disentuh di area lipatan kulit
  • Kulit di sekitar lepuh menjadi kemerahan atau lebih gelap dari biasanya
  • Eksim atau ruam
  • Lepuh kecil atau luka di mulut atau selaput lendir lainnya.

Segera temui dokter jika Anda mengembangkan:

  • Lepuh yang tidak dapat dijelaskan
  • Lepuh di mata
  • Tanda-tanda infeksi.

Baca juga: Bibir Melepuh

Diagnosis 

Diagnosis pemfigoid bulosa dapat dilakukan dengan cara berikut:

  • Pemeriksaan fisik dan diskusi mengenai gejala
  • Tes darah dan biopsi sampel kecil dari kulit yang terkena untuk uji laboratorium.

Dokter juga mungkin merujuk Anda ke dokter yang berspesialisasi dalam kondisi kulit atau mata, tergantung pada gejala dan hasil uji laboratorium.

Perawatan 

Menurut Cleveland Clinic, perawatan difokuskan untuk penyembuhan kulit, menghilangkan rasa gatal, dan meminimalkan efek samping obat yang merugikan.

Pilihan perawatan pemfigoid bulosa meliputi:

  • Kortikosteroid dalam bentuk pil atau salep yang dioleskan
  • Antibiotik atau obat antiinflamasi lainnya untuk mengatasi kasus ringan
  • Obat imunosupresan untuk kasus yang parah.

Namun, pengobatan di atas dapat memiliki efek samping yang serius. Jadi penting bagi Anda untuk mengikuti instruksi dokter Anda dengan cermat.

Selain itu, Anda juga dapat membantu merawat kondisi dengan strategi perawatan diri berikut:

  • Rawat luka atau lepuh sesuai dengan saran dokter
  • Batasi aktivitas jika diperlukan
  • Hindari paparan sinar matahari
  • Kenakan pakaian katun yang longgar untuk membantu melindungi kulit
  • Perhatikan pola makan jika Anda memiliki lepuh di mulut.

 Baca juga: Cara Mencegah dan Mengatasi Luka Lepuh Pada Kaki

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau