Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/09/2021, 12:00 WIB
Annisyah Dewi N,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memar adalah salah satu kondisi yang cukup umum terjadi di berbagai bagian tubuh. Memar atau lebam biasanya muncul setelah tubuh terbentur sesuatu secara kuat.

Memar yang muncul dapat disebabkan oleh benturan ringan, bahkan pada beberapa orang memar muncul tanpa adanya benturan.

Umumnya, memar bukanlah kondisi yang serius dan akan memurah dengan sendirinya setelah beberapa hari. Tapi, beberapa memar yang muncul tiba-tiba bisa menjadi pertanda dari penyakit tertentu.

Salah satu penyakit yang menyebabkan beberapa bagian tubuh sering mengalami memar adalah idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP).

Baca juga: Bukan Hanya Pukulan, Ini 7 Sebab Kulit Bisa Memar dan Lebam

Hubungan memar dengan ITP

Memar terjadi akibat pecahnya pembuluh darah kecil yang menyebabkan sel-sel darah di dalamnya merembes keluar dan mengendap di bawah permukaan kulit.

Pengendapan tersebut menyebabkan munculnya warna kemerahan atau keunguan pada kulit.

Sel trombosit akan bekerja sama dengan faktor pembekuan darah dalam proses penggumpalan darah guna menghentikan perdarahan.

Nantinya tubuh akan kembali menyerap sel-sel darah secara perlahan dan memar dapat memudar.

Mengutip Medline Plus, idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP) adalah gangguan perdarahan akibat sistem kekebalan tubuh menghancurkan trombosit.

Normalnya, jumlah trombosit dalam tubuh manusia adalah 150.000 hingga 400.000 per mikroliter, sedangkan jumlah trombosit penderita ITP kurang dari 150.000.

Hal ini mengakibatkan tubuh penderita ITP mudah mengalami memar, gusi berdarah, dan perdarahan yang tak kunjung berhenti.

ITP dapat menyebabkan memar berwarna ungu, serta bintik-bintik kecil berwarna ungu kemerahan seperti ruam.

Kelainan darah ini termasuk penyakit tidak menular dan dapat menyerang anak-anak maupun orang dewasa.

Baca juga: 7 Penyebab Seseorang Mudah Alami Memar, Bisa Gejala Kanker

Penyebab

Merangkum dari Medline Plus dan Web MD, ITP terjadi ketika sel-sel imunitas tertentu menghasilkan antibodi terhadap trombosit.

Antibodi tersebut menempel pada trombosit dan tubuh menghancurkan trombosit yang membawa antibodi.

ITP yang menyerang orang dewasa adalah penyakit kronis dan dapat terjadi karena:

  • infeksi virus
  • efek obat-obatan tertentu untuk masalah jantung, kejang, atau pengencer darah
  • penyakit autoimun lain, seperti lupus
  • mengalami leukemia limfositik kronis
  • terkena sepsis, infeksi bakteri parah dalam darah
  • adanya bakteri Helicobacter pylori (H. pylori) pada sistem pencernaan

Wanita cenderung berisiko terkena ITP dibandingkan dengan laki-laki. Namun, lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa.

Pada anak-anak penyakit ini terkadang terjadi akibat infeksi virus.

Gejala

Ketika seseorang mengalami idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP) akan mengalami beberapa gejala berikut:

Baca juga: 5 Cara Menangani Luka Memar

  1. Muncul memar di berbagai bagian tubuh
  2. Perdarahan yang sulit dihentikan saat luka
  3. Mimisan
  4. Rasa lelah berlebihan
  5. Gusi berdarah
  6. Menstruasi berlebihan atau cenderung lebih lama
  7. Bercak darah pada urine atau feses
  8. Bintik-bintik merah dan rata pada kulit tubuh

Diagnosis

Untuk mendeteksi memar atau perdarahan dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan berikut:

  • menghitung darah lengkap untuk mengukur trombosit
  • melakukan tes darah untuk mengetahui jumlah trombosit
  • melakukan tes sumsum tulang untuk mengetahui jenis dan jumlah sel pada sumsum tulang
  • melihat riwayat obat-obatan yang dikonsumsi pasien

Perawatan

Penanganan ITP disesuaikan dengan tingkat keparahan yang diderita penderita.

Penderita ITP ringan mungkin disarankan untuk melakukan pemeriksaan jumlah trombosit secara rutin untuk mencegah perdarahan.

Baca juga: Penyebab Tubuh Gampang Mengalami Memar

Pada penderita ITP yang lebih parah, dokter akan memberikan penanganan agar jumlah trombosit tidak berkurang dan tidak terjadi perdarahan.

Pengobatan yang paling sering dilakukan adalah memberikan steroid dan intravenous gamma globulin (IVGG).

Steroid membantu mencegah perdarahan dengan mengurangi laju penghancuran trombosit, dan dapat meningkatkan jumlah trombosit dalam 2 hingga 3 minggu.

Intravenous gamma globulin (IVGG) mengandung banyak antibodi dan bekerja lebih cepat daripada steroid untuk memperlambat penghancuran trombosit.

Jika ITP semakin parah dan tidak dapat diatasi dengan obat-obatan, dokter akan melakukan operasi pengangkatan organ limpa.

Operasi tersebut dilakukan untuk mencegah penghancuran trombosit pada organ limpa. Namun, metode ini jarang dilakukan karena berisiko menyebabkan infeksi.

Pencegahan

Penyakit ITP tidak dapat dicegah. Namun, terdapat beberapa cara untuk mencegah terjadinya perdarahan, diantaranya:

  1. Melindungi diri agar tidak cedera
  2. Melakukan konsultasi obat-obatan yang aman dikonsumsi dengan dokter

Baca juga: 9 Faktor Penyebab Tubuh Gampang Memar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau