Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/09/2021, 08:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tubuh manusia memiliki suhu normal sekitar 36 sampai 37 derajat celcius. Jika berada di atas angka tersebut, berarti Anda memiliki demam.

Suhu tubuh seseorang diatur oleh bagian otak yang dinamakan hipotalamus.

Untuk menanggapi infeksi, penyakit, atau penyebab lain, hipotalamus akan mengatur ulang suhu tubuh menjadi lebih tinggi.

Baca juga: Mana yang Lebih Tepat, Kompres Dingin atau Panas untuk Atasi Demam?

Demam memiliki peran penting dalam membantu tubuh seseorang melawan infeksi.

Umumnya, demam dapat hilang dalam beberapa hari.

Sejumlah obat bebas dapat menurunkan demam. Tapi, tidak semua demam memerlukan pengobatan khusus.

Gejala

Saat seseorang memiliki demam, terdapat gejala lain yang mungkin timbul:

  • menggigil dan merasa kedinginan
  • nafsu makan berkurang
  • menunjukkan tanda-tanda dehidrasi
  • kepekaan terhadap rasa sakit meningkat
  • lemas dan merasa mengantuk
  • sulit berkonsentrasi

Sedangkan pada bayi yang mengalami demam, umumnya memiliki gejala sebagai berikut:

  • pipi merah merona
  • berkeringat atau lembap

Jika demam tinggi, bayi juga mungkin akan terlihat rewel, kebingungan, linglung, bahkan kejang.

Penyebab

Terdapat beberapa jenis penyebab demam.

Baca juga: Apakah Bronkitis Menyebabkan Demam?

  • Virus seperti pilek atau infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)
  • Bakteri seperti tonsilitis, pneumonia, atau infeksi saluran kemih
  • Beberapa penyakit kronis seperti rheumatoid arthritis (radang sendi) dan kolitis ulseratif (radang usus besar) yang dapat menyebabkan demam berlangsung selama lebih dari dua minggu
  • Beberapa penyakit tropis seperti malaria yang dapat menyebabkan serangan demam berulang atau demam tifoid
  • Heat stroke yang termasuk demam tanpa keringat sebagai salah satu gejalanya
  • Obat-obatan. Beberapa orang rentan terhadap efek samping dari obat-obatan tertentu
  • Tumor ganas.

Perawatan

Demam bukan kondisi serius. Namun, terdapat beberapa kondisi yang sebaiknya langsung ditangani oleh ahli medis.

Pada bayi

Demam yang muncul pada bayi dapat lebih mengkhawatirkan ketimbang pada orang dewasa. Segera hubungi dokter jika bayi Anda:

  • berusia kurang dari 3 bulan: memiliki suhu rektal 38 derajat celcius atau bahkan lebih tinggi
  • berusia antara 3 dan 6 bulan: memiliki suhu rektal hingga 38,9 derajat celcius atau lebih dan bertingkah rewel dan lesu
  • berusia antara 6 dan 24 bulan: memiliki suhu rektal lebih tinggi dari 38,9 yang berlangsung lebih dari satu hari tanpa gejala lain.

Baca juga: 5 Cara Menurunkan Demam Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

Pada anak-anak

Segera bawa anak ke dokter jika mengalami kondisi berikut:

  • gelisah atau mudah tersinggung
  • muntah berulang kali
  • sakit kepala parah atau sakit perut parah
  • demam setelah ditinggalkan di dalam mobil yang panas
  • demam selama lebih dari tiga hari
  • tampak lesu dan tidak dapat membuat kontak mata

Pada orang dewasa

Segera periksakan diri ke dokter jika memiliki suhu lebih dari 39,4 derajat celcius dan memiliki gejala berikut:

  • sakit kepala parah
  • ruam kulit yang tidak biasa dan memburuk dengan cepat
  • sensitif terhadap cahaya terang
  • leher kaku dan sakit saat kepala ditundukkan
  • linglung
  • muntah berulang kali
  • sulit bernapas atau nyeri dada
  • sakit perut atau nyeri saat buang air kecil
  • kejang
  • halusinasi

Baca juga: Cara Menurunkan Demam pada Bayi

Diagnosis

Demam dapat dengan mudah diukur dengan termometer. Namun, sulit untuk mendeteksi penyebabnya secara langsung.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, gejala dan kondisi, obat-obatan, dan bertanya soal riwayat perjalanan.

Selain itu juga mungkin akan bertanya apa penderita sempat kontak atau tinggal dekat orang lain yang memiliki COVID-19.

Jika tidak diketahui secara pasti, demam dapat disebabkan oleh kondisi tidak biasa atau tidak jelas seperti infeksi kronis, gangguan jaringan ikat, kanker, atau masalah lainnya.

Beberapa tes yang mungkin dilakukan untuk mencari penyebab demam:

  • tes darah
  • tes urin
  • swab tenggorokan
  • rontgen

Perawatan

Perawatan untuk mengobati demam tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya.

Demam ringan tanpa gejala lain biasanya tidak perlu perawatan medis. Cukup diobati dengan minum cairan dan istirahat di tempat tidur.

Baca juga: Alasan Banyak Minum Air Putih Penting Saat Demam

Namun, jika terdapat gejala ringan, penderita dapat meringankannya dengan melakukan hal di bawah ini:

  • memastikan suhu ruangan tidak terlalu panas atau dingin; ideal
  • mandi menggunakan air hangat
  • minum acetaminofen atau ibuprofen
  • minum banyak cairan
  • kompres dengan es batu atau handuk dingin

Pencegahan

Melansir mayo clinic, berikut beberapa tips untuk menghindari infeksi, di antaranya:

  • Cuci tangan secara berkala. Ajarkan anak untuk melakukan hal yang sama, terutama sebelum dan sesudah makan, sebelum menggunakan toilet, setelah menghabiskan waktu di keramaian atau orang yang sedang sakit, melakukan kontak dengan hewan, dan menggunakan transportasi umum.
  • Bawa pembersih tangan seperti hand sanitizer beralkohol jika memiliki akses sulit terhadap sabun dan air.
  • Hindari kebiasaan menyentuh wajah karena hidung, mulut, dan mata rentan menjadi tempat masuknya virus dan bakteri ke dalam tubuh.
  • Tutup mulut saat batuk atau bersin. Juga, hindari orang yang sedang sakit.
  • Hindari berbagi peralatan makan dan mandi dengan orang lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau