KOMPAS.com - Alergi dingin adalah reaksi kulit terhadap dingin yang muncul dalam beberapa menit setelah paparan hawa dingin.
Orang yang alergi dingin mengalami gejala berbeda-berbeda.
Beberapa memiliki reaksi ringan terhadap dingin, sementara yang lain memiliki reaksi parah.
Baca juga: Alergi Dingin: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya
Alergi dingin paling sering terjadi pada orang dewasa muda.
Belum diketahui persis apa yang menyebabkan seseorang mengalami alergi dingin.
Beberapa orang tertentu memiliki sel kulit yang sangat sensitif karena sifat bawaan, virus, atau penyakit.
Dalam bentuk paling umum dari kondisi ini, dingin memicu pelepasan histamin dan bahan kimia lainnya ke dalam aliran darah.
Bahan kimia ini menyebabkan kemerahan, gatal, dan terkadang reaksi seluruh tubuh (sistemik).
Individu lebih berpotensi mengalami alergi dingin jika:
Tanda dan gejala alergi dingin yang umum terjadi antara lain:
Baca juga: Cuaca Dingin Tingkatkan Risiko Konjungtivitis, Begini Cara Mencegahnya
Sementara itu, alergi dingin dapat menyebabkan reaksi gejala yang parah, seperti:
Gejala alergi dingin dimulai segera setelah kulit terkena penurunan suhu udara atau air dingin secara tiba-tiba.
Kondisi lembap dan berangin dapat membuat gejala lebih cepat terjadi.
Reaksi terburuk umumnya terjadi dengan paparan kulit penuh, seperti berenang di air dingin. Reaksi seperti itu dapat menyebabkan hilangnya kesadaran dan tenggelam.
Alergi dingin dapat didiagnosis dengan menempatkan es batu pada kulit selama lima menit.
Jika menderita alergi dingin, benjolan merah akan terbentuk beberapa menit setelah es batu dilepas.
Dalam beberapa kasus, alergi dingin disebabkan oleh kondisi mendasar yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh, seperti infeksi atau kanker.
Jika dokter mencurigai individu memiliki kondisi yang mendasarinya, tes darah atau tes lainnya bisa diperlukan.
Jika memiliki reaksi kulit setelah paparan dingin, temui dokter segera.
Bahkan jika reaksinya ringan, dokter akan mengesampingkan kondisi mendasar yang mungkin menyebabkan masalah.
Baca juga: 6 Gejala Radang Dingin yang Perlu Diwaspadai
Cari perawatan darurat jika setelah terpapar dingin, secara tiba-tiba mengalami respons seluruh tubuh (anafilaksis) atau kesulitan bernapas.
Pada beberapa orang, alergi dingin hilang dengan sendirinya setelah berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Namun bagi sebagian orang lainnya, alergi dingin dapat bertahan lama.
Tidak ada obat untuk kondisi ini, tetapi perawatan dan langkah-langkah pencegahan dapat membantu mengurangi gejala.
Dokter biasanya menyarankan penggunaan antihistamin dan menghindari paparan dingin. Jika tidak mempan, hubungi dokter untuk obat resep.
Obat resep yang digunakan untuk mengobati alergi dingin meliputi:
Jika penyebab alergi dingin adalah kondisi kesehatan lain, maka diperlukan obat-obatan atau perawatan lain untuk kondisi yang mendasari.
Resep autoinjektor epinefrin diperlukan jika memiliki riwayat reaksi sistemik.
Kemungkinan komplikasi utama dari alergi dingin adalah reaksi parah yang terjadi setelah area kulit secara luas terkena dingin, misalnya ketika berenang di air dingin.
Baca juga: Gejala Asma Bisa Kambuh Karena Udara Dingin, Begini Solusinya
Kiat-kiat berikut dapat membantu mencegah alergi dingin yang berulang:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.