Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/10/2021, 07:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Alergi dingin adalah reaksi kulit terhadap dingin yang muncul dalam beberapa menit setelah paparan hawa dingin.

Orang yang alergi dingin mengalami gejala berbeda-berbeda.

Beberapa memiliki reaksi ringan terhadap dingin, sementara yang lain memiliki reaksi parah.

Baca juga: Alergi Dingin: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Alergi dingin paling sering terjadi pada orang dewasa muda. 

Penyebab

Belum diketahui persis apa yang menyebabkan seseorang mengalami alergi dingin.

Beberapa orang tertentu memiliki sel kulit yang sangat sensitif karena sifat bawaan, virus, atau penyakit.

Dalam bentuk paling umum dari kondisi ini, dingin memicu pelepasan histamin dan bahan kimia lainnya ke dalam aliran darah.

Bahan kimia ini menyebabkan kemerahan, gatal, dan terkadang reaksi seluruh tubuh (sistemik).

Individu lebih berpotensi mengalami alergi dingin jika:

  • Usia dewasa muda
  • Memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya, pada kasus yang tidak umum, kondisi kesehatan seperti hepatitis atau kanker bisa jadi faktor
  • Memiliki sifat bawaan tertentu, faktor ini jarang terjadi

Gejala

Tanda dan gejala alergi dingin yang umum terjadi antara lain:

  • Bintik-bintik kemerahan dan gatal pada area kulit yang terkena dingin
  • Memburuknya reaksi saat kulit menghangat
  • Pembengkakan tangan saat memegang benda dingin
  • Pembengkakan bibir karena konsumsi makanan atau minuman dingin

Baca juga: Cuaca Dingin Tingkatkan Risiko Konjungtivitis, Begini Cara Mencegahnya

Sementara itu, alergi dingin dapat menyebabkan reaksi gejala yang parah, seperti:

  • Respons seluruh tubuh (anafilaksis), yang dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar, pembengkakan anggota badan atau dada, dan syok
  • Pembengkakan lidah dan tenggorokan, yang bisa membuat sulit bernapas

Gejala alergi dingin dimulai segera setelah kulit terkena penurunan suhu udara atau air dingin secara tiba-tiba.

Kondisi lembap dan berangin dapat membuat gejala lebih cepat terjadi.

Reaksi terburuk umumnya terjadi dengan paparan kulit penuh, seperti berenang di air dingin. Reaksi seperti itu dapat menyebabkan hilangnya kesadaran dan tenggelam.

Diagnosis

Alergi dingin dapat didiagnosis dengan menempatkan es batu pada kulit selama lima menit.

Jika menderita alergi dingin, benjolan merah akan terbentuk beberapa menit setelah es batu dilepas.

Dalam beberapa kasus, alergi dingin disebabkan oleh kondisi mendasar yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh, seperti infeksi atau kanker.

Jika dokter mencurigai individu memiliki kondisi yang mendasarinya, tes darah atau tes lainnya bisa diperlukan.

Jika memiliki reaksi kulit setelah paparan dingin, temui dokter segera.

Bahkan jika reaksinya ringan, dokter akan mengesampingkan kondisi mendasar yang mungkin menyebabkan masalah.

Baca juga: 6 Gejala Radang Dingin yang Perlu Diwaspadai

Cari perawatan darurat jika setelah terpapar dingin, secara tiba-tiba mengalami respons seluruh tubuh (anafilaksis) atau kesulitan bernapas.

Perawatan

Pada beberapa orang, alergi dingin hilang dengan sendirinya setelah berminggu-minggu atau berbulan-bulan. 

Namun bagi sebagian orang lainnya, alergi dingin dapat bertahan lama.

Tidak ada obat untuk kondisi ini, tetapi perawatan dan langkah-langkah pencegahan dapat membantu mengurangi gejala.

Dokter biasanya menyarankan penggunaan antihistamin dan menghindari paparan dingin. Jika tidak mempan, hubungi dokter untuk obat resep.

Obat resep yang digunakan untuk mengobati alergi dingin meliputi:

  • Nondrowsy antihistamin, seperti loratadine (Claritin), cetirizine (Zyrtec) dan desloratadine (Clarinex)
  • Omalizumab (Xolair), biasanya diresepkan untuk mengobati asma

Jika penyebab alergi dingin adalah kondisi kesehatan lain, maka diperlukan obat-obatan atau perawatan lain untuk kondisi yang mendasari.

Resep autoinjektor epinefrin diperlukan jika memiliki riwayat reaksi sistemik.

Komplikasi

Kemungkinan komplikasi utama dari alergi dingin adalah reaksi parah yang terjadi setelah area kulit secara luas terkena dingin, misalnya ketika berenang di air dingin.

Baca juga: Gejala Asma Bisa Kambuh Karena Udara Dingin, Begini Solusinya

Pencegahan

Kiat-kiat berikut dapat membantu mencegah alergi dingin yang berulang:

  • Minumlah antihistamin sebelum terpapar dingin.
  • Minum obat sesuai resep
  • Lindungi kulit dari dingin atau perubahan suhu yang tiba-tiba
  • Jika akan berenang, celupkan tangan ke dalam air terlebih dahulu dan cek apakah mengalami reaksi kulit
  • Hindari minuman dan makanan dingin untuk mencegah pembengkakan tenggorokan
  • Jika dokter meresepkan autoinjector epinefrin (EpiPen, Auvi-Q, lainnya), bawa setiap bepergian untuk mencegah kondisi serius
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau