KOMPAS.com - Mengalami pendarahan pasca melahirkan merupakan hal yang normal akibat perubahan tubuh Anda selama masa kehamilan.
Tubuh membutuhkan waktu untuk pulih, yang berarti Anda mungkin masih memiliki beberapa gejala dalam beberapa saat setelah melahirkan.
Baca juga: 11 Penyebab Pendarahan saat Melahirkan
Umumnya pendarahan pasca melahirkan dapat terjadi karena rahim tidak berkontraksi sebagaimana mestinya untuk menghentikan pendarahan.
Berdasarkan WebMD, berikut faktor atau kondisi lainnya yang dapat menyebabkan pendarahan pasca melahirkan, antara lain:
Mengutip Healthline, pendarahan yang terjadi umumnya akan melambat dan berkurang dalam beberapa hari atau minggu setelah melahirkan.
Akan tetapi, beberapa hal dapat meningkatkan aliran darah untuk sementara, termasuk:
Baca juga: Tanda-Tanda Gangguan Kesehatan Usai Melahirkan
Jika pendarahan menjadi cukup berat dan tidak berkurang setelah beberapa hari, segera hubungi dokter Anda.
Melansir Healthline, berikut juga adalah gejala yang perlu Anda waspadai, yaitu:
Jika gejala di atas terjadi, maka pendarahan pasca melahirkan menjadi keadaan gawat darurat.
Itu karena kondisi ini jika tidak ditangani dengan cermat dan cepat dapat mengakibatkan kematian.
Untuk dapat menegakkan diagnosis pendarahan pasca melahirkan yang tidak biasa, dokter akan melihat gejala klinis pasien.
Salah satu gejala yang perlu diwaspadai adalah jika menemukan pendarahan lebih dari 500 cc dalam 24 jam pasca persalinan.
Dikutip dari chop.edu, estimasi kehilangan darah ini dapat dilakukan dengan menghitung jumlah pembalut yang telah digunakan pasca persalinan.
Baca juga: Pendarahan Usai Melahirkan, Normalkah?
Selain itu, dokter mungkin akan melalukan beberapa pemeriksaan seperti:
Melansir WebMD, terdapat berbagai jenis perawatan berbeda untuk menangani perdarahan pasca melahirkan tergantung dengan penyebabnya, meliputi:
Baca juga: Tanda dan Penyebab Pendarahan Setelah Melahirkan yang Wajib Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.