KOMPAS.com - Hipospadia merupakan kondisi ketika lubang uretra tidak terbentuk dengan benar di ujung penis.
Uretra adalah saluran yang membawa urine dan sperma keluar dari tubuh melalui penis.
Hipospadia dapat menyebabkan masalah dengan buang air kecil dan fungsi seksual.
Baca juga: Kenali Apa Itu Hipospadia, Kelainan Penis Bawaan Lahir
Pada dasarnya, penyebab pasti hipospadia tidak diketahui.
Namun, menurut Mayo Clinic, terdapat berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami hipospadia, yaitu:
Melansir Cleveland Clinic, tanda dan gejala hipospadia mungkin termasuk:
Mengutip Mayo Clinic, hipospadia dapat didiagnosis berdasarkan pemeriksaan fisik.
Dokter kemungkinan juga akan merujuk Anda ke ahli bedah yang berspesialisasi dalam kondisi genital dan kemih untuk menerima evaluasi lebih lanjut dan memberikan perawatan ahli.
Baca juga: 5 Penyebab Hipospadia, Kelainan Penis Bawaan Lahir yang Bisa Terjadi
Beberapa bentuk hipospadia sangat kecil dan tidak memerlukan pembedahan.
Namun, pengobatan biasanya melibatkan pembedahan untuk memposisikan kembali lubang uretra dan meluruskan batang penis jika diperlukan.
Menurut Cleveland Clinic, selama melakukan pembedahan, dokter atau ahli urologi akan melakukan hal berikut:
Seseorang yang mengalami hipospadia tidak dapat disunat. Selain itu, mengutip Mayo Clinic, hipospadia yang tidak diobati juga dapat menyebabkan komplikasi serius seperti:
Pada dasarnya, hipospadia dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat.
Terutama pada wanita yang sedang mengandung untuk mengurangi risiko bayi terlahir dengan hipospadia, yaitu dengan cara:
Baca juga: Gejala Radang Vagina dan Cara Mengobatinya
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.