KOMPAS.com - Hipoalbuminemia terjadi ketika kadar albumin dalam darah sangat rendah.
Albumin adalah protein darah yang membentuk sebagian besar plasma darah. Plasma adalah bagian cair dari darah yang menampung protein dan sel darah.
Sebagai protein utama dalam plasma darah, albumin berperan dalam banyak fungsi, termasuk menjaga tekanan dalam pembuluh darah dan mengangkut zat seperti hormon dan obat-obatan.
Baca juga: 4 Jenis Makanan yang Bantu Jaga Kesehatan Liver
Tingkat albumin di bawah 3,4 gram per desiliter (g/dL) dianggap rendah.
Berbagai masalah kesehatan dapat menyebabkan hipoalbuminemia. Beberapa penyebab sindrom yang paling umum meliputi:
Jarang, orang dapat mengembangkan hipoalbuminemia sebagai akibat dari luka bakar yang serius, infeksi darah (sepsis), reaksi alergi, lupus, hipotiroidisme, atau diabetes.
Seseorang mungkin mengalami berbagai gejala, seperti kebingungan, pusing, dan energi rendah jika mereka kekurangan gizi.
Beberapa gejala umum hipoalbuminemia meliputi:
Baca juga: Punya Fungsi Penting Bagi Tubuh, Bagaimana Cara Jaga Kesehatan Liver?
Dokter mendiagnosis dengan menguji kadar albumin setiap melakukan tes darah lengkap.
Tes yang paling umum dilakukan untuk mengukur albumin adalah tes albumin serum. Tes ini menggunakan sampel darah untuk menganalisis kadar albumin.
Dokter juga dapat mengukur berapa banyak albumin yang dikeluarkan dalam urine.
Untuk melakukan ini, mereka menggunakan tes mikroalbuminuria.
Selain itu, tes darah C-reactive protein (CRP) juga bisa jadi pilihan untuk mendiagnosis hipoalbuminemia.
Tes CRP dapat mengonfirmasi seberapa banyak peradangan yang terjadi di tubuh.
Peradangan adalah salah satu indikator hipoalbuminemia yang paling penting.
Albumin yang disuntikkan melalui jarum intravena dapat menjadi piliham pengobatan.
Pilihan terbaik untuk mengobati hipoalbuminemia adalah mengatasi penyebab yang mendasarinya.
Sehingga penting untuk melakukan berbagai tes diagnosis guna menentukan penyebab albumin yang rendah
Perawatan umumnya meliputi:
Baca juga: 9 Fungsi Protein dalam Tubuh
Segera hubungi dokter jika mengalami gejala berikut:
Hipoalbuminemia dapat memperburuk efek penyakit lain.
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan hipoalbuminemia lebih berisiko mengalami gagal pernapasan.
Baca juga: Makanan Enak yang Bisa Stabilkan Gula Darah dan Insulin
Komplikasi lain di antaranya:
Hipoalbuminemia juga dapat menurunkan efektivitas obat tertentu yang perlu mengikat albumin.
Pencegahan dapat dilakukan dengan mengubah pola makan.
Makanan dengan banyak protein, seperti kacang-kacangan, telur, dan produk susu, adalah pilihan yang baik untuk meningkatkan kadar albumin.
Selain itu, kurangi atau berhenti minum alkohol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.