Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/10/2021, 19:00 WIB
Annisyah Dewi N,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu cedera yang paling sering terjadi dan mengganggu kegiatan olahraga adalah cedera hamstring.

Hamstring merupakan gabungan tiga otot yang berada di sepanjang bagian belakang paha, mulai dari pinggul hingga berada tepat di bawah lutut.

Tiga otot hamstring yang membentuk otot paha belakang, di antaranya adalah:

Baca juga: Cedera Olahraga, Begini Penanganan yang Tepat Menurut Dokter

  • Semitendinosus
  • Semimembranosus
  • Bisep femoris

Otot hamstring tidak banyak digunakan saat berdiri atau berjalan, tetapi sangat berperan untuk melenturkan (menekuk) lutut dan meluruskan kaki ke belakang.

Ketika otot hamstring mengalami ketegangan atau robekan maka akan menyebabkan rasa sakit mendadak pada bagian belakang paha atau disebut cedera hamstring.

Cedera hamstring sering dialami pemain sepak bola, basket, tenis, atau olahraga lain yang melibatkan lari cepat akselerasi atau acceleration sprint.

Mengutip Patient Info, terdapat tiga tingkatan cedera hamstring, yakni:

  • Tingkat 1, terjadi ketegangan atau tarikan ringan pada otot hamstring
  • Tingkat 2, terjadi robekan pada sebagian otot hamstring
  • Tingkat 3, terjadi robekan pada semua bagian otot hamstring

Gejala

Merangkum Cleveland Clinic dan National Health Service, gejala cedera hamstring muncul berdasarkan tingkat keparahannya, yaitu:

  1. Tingkat 1, cedera hamstring ringan, memiliki gejala:
    - rasa sakit dan nyeri yang tiba-tiba pada bagian belakang paha
    - kaki sulit digerakkan karena terasa sakit
  2. Tingkat 2, robekan otot hamstring sebagian, memiliki gejala:
    - merasakan gejala pada tingkat 1
    - terjadi pembengkakan dan memar pada bagian belakang paha
    - otot pada kaki yang cedera menjadi lemah
  3. Tingkat 3, robekan pada semua bagian otot hamstring, memiliki gejala:
    - merasakan gejala tingkat 2
    - terasa sangat menyakitkan, nyeri tekan, bengkak, dan memar pada kaki yang cedera
    - muncul sensasi seperti robek atau putus ketika cedera
    - kaki yang cedera tidak dapat digunakan untuk menahan beban

Baca juga: 4 Pertolongan Pertama Penanganan Cedera Olahraga Ringan

Beberapa gejala cedera hamstring yang lain, meliputi:

  1. Rasa sakit tiba-tiba yang menjalar hingga ke paha
  2. Otot paha terasa nyeri ketika disentuh
  3. Nyeri otot, terutama saat menekuk lutut
  4. Otot terasa lembut saat disentuh atau lebih sensitif
  5. Muncul benjolan pada area paha

Penyebab

Dirangkum dari National Health Service dan Medicine Net, cedera hamstring terjadi ketika salah satu tendon atau otot mengalami peregangan yang berlebihan.

Biasanya terjadi ketika melakukan gerakan yang tiba-tiba dan eksplosif, seperti berlari dan melompat.

Namun, kondisi ini juga dapat terjadi secara bertahap atau ketika melakukan gerakan lebih lambat yang menyebabkan otot hamstring meregang.

Melakukan pemanasan sebelum olahraga dan peregangan secara berkala dapat membantu mengurangi risiko mengalami cedera hamstring.

Faktor risiko

Dilansir dari Mayo Clinic, terdapat beberapa faktor yang meningkatkan risiko mengalami cedera hamstring, yaitu:

  • Melakukan olahraga yang melibatkan lari cepat akselerasi atau acceleration sprint, seperti pelari (sprinter), pemain sepak bola, bisbol, dan tenis
  • Pernah mengalami cedera hamstring sebelumnya
  • Melakukan olahraga secara berlebihan atau melebihi kemampuan tubuh
  • Berusia lanjut
  • Memiliki kelenturan otot yang buruk
  • Memiliki otot hamstring yang lemah
  • Tidak melakukan pemanasan dan peregangan berkala saat berolahraga

Baca juga: 10 Macam-macam Cedera Olahraga yang Paling Sering Terjadi

Diagnosis

Dikutip dari OrthoInfo, untuk mendiagnosis cedera hamstring, dokter akan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Dokter akan memeriksa paha untuk melihat pembengkakan atau memar dan mengetahui lokasi nyeri dengan meraba atau menekan bagian belakang paha.

Dokter mungkin juga akan menggerakkan kaki penderita ke berbagai arah untuk mengetahui otot mana yang terluka dan menentukan tingkat kerusakan pada otot.

Selain itu, dokter mungkin akan melakukan tes pencitraan untuk memastikan diagnosis cedera hamstring, seperti:

  • Rontgen,
    untuk mengetahui apakah penderita mengalami fraktur avulsi, yaitu keretakan tulang akibat tarikan ligamen, tendon, atau kapsul sendi dari posisi normalnya
  • MRI scan,
    melihat kondisi otot hamstring secara lebih jelas sehingga dapat membantu dokter untuk menentukan tingkat cedera penderita

Perawatan

Melansir Medicine Net, penanganan cedera hamstring bertujuan untuk mengembalikan fungsi otot dan mencegah terbentuknya bekas luka.

Penanganan juga dilakukan untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan pada lutut atau paha yang cedera.

Berikut beberapa penanganan untuk mengatasi cedera hamstring:

Baca juga: Cedera Saat Olahraga Sebaiknya Jangan Langsung Dipijat, Ini Penjelasan Dokter

  1. Metode RICE (rest, ice, compression, elevation):
    a. Rest, penderita harus mengistirahatkan dan mengurangi pergerakan pada kaki yang cedera
    b. Ice, kompres dingin bagian luar paha atau kaki yang terkena untuk mengurangi nyeri dan peradangan
    c. Compression, gunakan perban elastis pada area yang cedera untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan
    d. Elevation, posisikan kaki yang cedera sedikit terangkat atau ditopang dengan tumpukan bantal untuk mengurangi pembengkakan
  2. Konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen, paracetamol, dan naproxen untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan
  3. Fisioterapi, untuk meningkatkan fleksibilitas dan memperkuat otot hamstring
  4. Operasi, dilakukan jika cedera menyebabkan kerusakan otot yang parah

Pencegahan

Mengutip Cleveland Clinic, berikut beberapa tindakan untuk mencegah cedera hamstring:

  1. Lakukan pemanasan sebelum melakukan olahraga, setidaknya selama 10 menit
  2. Lakukan peregangan sebelum dan setelah berolahraga
  3. Konsumsi makanan dengan gizi seimbang
  4. Penuhi asupan cairan tubuh agar tidak dehidrasi karena dapat menyebabkan kram otot
  5. Lakukan olahraga dengan teknik yang benar
  6. Segera hentikan olahraga atau aktivitas jika bagian belakang paha terasa nyeri
  7. Lakukan olahraga yang dapat meningkatkan keseimbangan otot paha dan punggung bawah

Baca juga: Kisah M. Habib Shaleh, Lahir Kembali setelah Koma Cedera Olahraga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com