Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/10/2021, 09:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jamur kuku adalah kondisi umum yang dapat menyebabkan kuku rapuh dan berubah warna, biasanya pada jari kaki.

Saat infeksi jamur semakin dalam, jamur kuku dapat menyebabkan kuku menebal dan hancur di bagian tepinya.

Jika kondisi jamur kuku ringan dan tidak mengganggu, maka tidak memerlukan perawatan.

Baca juga: 5 Cara Menghilangkan Jamur Kuku

Namun apabila kondisi ini menyebabkan rasa sakit dan kuku menebal, langkah-langkah perawatan diri dan obat-obatan dapat membantu.

Penyebab

Infeksi jamur kuku disebabkan oleh berbagai organisme jamur (fungi). Penyebab paling umum adalah jenis jamur yang disebut dermatofit.

Jamur kuku dapat terjadi pada orang pada usia berapa pun, tetapi lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua.

Seiring bertambahnya usia, kuku bisa menjadi rapuh dan kering.

Retakan yang dihasilkan pada kuku memungkinkan jamur masuk.

Faktor lain seperti berkurangnya sirkulasi darah ke kaki dan sistem kekebalan yang melemah juga bisa berperan.

Faktor-faktor berikut dapat meningkatkan risiko terkena jamur kuku:

  • Usia yang menua
  • Berkeringat banyak
  • Memiliki riwayat penyakit kaki atlet
  • Berjalan tanpa alas kaki di area umum yang lembap, seperti kolam renang, gym, dan kamar mandi
  • Memiliki penyakit kulit, seperti psoriasis
  • Memiliki diabetes, masalah sirkulasi, atau sistem kekebalan yang lemah

Baca juga: Kenali Beragam Penyebab Kuku Rapuh dan Mudah Patah

Gejala

Tanda dan gejala dari jamur kuku antara lain:

  • Kuku menebal
  • Perubahan warna keputihan menjadi kuning atau coklat
  • Kuku rapuh
  • Bentuk yang terdistorsi
  • Warna gelap, disebabkan oleh puing-puing yang menumpuk di bawah kuku
  • Baunya agak busuk

Diagnosis

Karena infeksi lain dapat memengaruhi kuku dengan gejala yang mirip infeksi kuku jamur, satu-satunya cara untuk memastikan diagnosis adalah dengan menemui dokter.

Dokter akan menggores kuku untuk mencari tanda-tanda jamur.

Dalam beberapa kasus, dokter akan mengirim sampel ke laboratorium untuk analisis dan identifikasi.

Hubungi dokter jika langkah perawatan diri tidak membantu dan kuku menjadi semakin berubah warna, menebal atau berubah bentuk.

Juga temui dokter jika menderita diabetes dan terkena jamur kuku.

Perawatan

Melansir Healthline, produk yang dijual bebas biasanya tidak direkomendasikan untuk mengobati infeksi kuku karena tidak memberikan hasil yang dapat teruji.

Baca juga: 5 Vitamin untuk Menjaga Kesehatan Kuku

Sebagai gantinya, dokter akan meresepkan obat antijamur oral, seperti:

  • Terbinafin (Lamisil)
  • Itrakonazol (Sporanoks)
  • Flukonazol (Diflukan)
  • Griseofulvin (Gris-PEG)

Dokter dapat meresepkan perawatan antijamur lainnya, seperti pernis kuku antijamur atau larutan topikal.

Perawatan ini dioleskan ke kuku dengan cara yang sama seperti mengoleskan cat kuku.

Namun, beberapa infeksi jamur kuku tidak merespons obat-obatan.

Jika sudah begitu, dokter biasanya menyarankan operasi pencabutan kuku permanen. Apalagi jika infeksinya parah atau sangat menyakitkan.

 

Komplikasi

Diperlukan waktu satu tahun atau lebih agar kuku terlihat seperti sebelum infeksi.  Komplikasi yang bisa terjadi dari jamur kuku antara lain:

  • Jamur bisa kembali
  • Kuku berubah warna atau cacat secara permanen
  • Infeksi dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh

Sangat penting untuk merawat infeksi kuku jamur jika menderita diabetes. Sebab dapat berisiko lebih besar terkena infeksi kulit yang serius.

Pencegahan

Kebiasaan berikut dapat membantu mencegah jamur kuku atau infeksi ulang dan kutu air, yang dapat menyebabkan jamur kuku:

Baca juga: 6 Cara Memotong Kuku yang Benar Menurut Ahli Dermatologi

  • Cuci tangan dan kaki secara teratur
  • Melembabkan kuku setelah dicuci
  • Potong kuku lurus
  • Kenakan kaus kaki yang menyerap keringat atau ganti kaus kaki sepanjang hari
  • Pilih sepatu yang terbuat dari bahan yang longgar
  • Kenakan alas kaki di area kolam renang dan ruang ganti
  • Pilih salon kuku yang menggunakan alat manicure steril untuk setiap pelanggan
  • Tinggalkan cat kuku dan kuku palsu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Health
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
Health
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Health
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Health
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Health
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Health
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Health
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Health
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Health
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Health
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Health
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Health
Remaja 19 Tahun Alami Alzheimer, Kenali Gejalanya Sejak Dini
Remaja 19 Tahun Alami Alzheimer, Kenali Gejalanya Sejak Dini
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau