KOMPAS.com - Gangguan pencernaan dapat terjadi sebagai tanda dari masalah medis lain yang mendasarinya.
Semua orang dapat mengalami kondisi ini akibat berbagai faktor seperti kebiasaan makan yang buruk atau masalah pencernaan kronis lainnya.
Baca juga: 9 Macam Gangguan Pencernaan dan Cara Mengobatinya
Penyebab
Berdasarkan WebMD, gangguan pencernaan dapat terjadi akibat berbagai faktor atau kondisi seperti:
Kondisi medis
- Kehamilan
- Bisul
- GERD
- Kanker perut
- Gastroparesis, umumnya terjadi pada penderita diabetes
- Infeksi perut
- Sindrom iritasi usus
- Pankreatitis kronis
- Penyakit tiroid.
Efek samping pengobatan
- Aspirin dan obat penghilang rasa sakit lainnya
- Estrogen dan kontrasepsi oral
- Obat steroid
- Antibiotik tertentu
- Obat tiroid.
Gaya hidup yang buruk
- Makan terlalu banyak atau terlalu cepat
- Makan makanan berlemak tinggi
- Makan selama situasi stres
- Terlalu banyak minum alkohol
- Merokok
- Stres dan kelelahan.
Baca juga: 4 Cara Mudah Atasi Gangguan Pencernaan
Faktor risiko
Mengutip WebMD, risiko Anda mengalami gangguan pencernaan akan semakin tinggi jika memiliki faktor sebagai berikut:
- Konsumsi alkohol berlebihan
- Penggunaan obat-obatan yang mengiritasi lambung
- Memiliki kelainan pada saluran pencernaan
- Masalah emosional seperti kecemasan atau depresi.
Gejala
Menurut Healthline, gangguan pencernaan dapat menyebabkan gejala sebagai berikut:
Gejala umum
- Sakit perut atau kembung
- Maag
- Mual
- Muntah
- Merasa kenyang saat makan
- Tidak bisa menyelesaikan makan
- Merasa sangat kenyang setelah makan makanan dengan porsi normal
- Sensasi terbakar di perut atau kerongkongan
- Sensasi keroncongan di perut
- Mengalami gas yang berlebihan atau bersendawa.
Gejala kronis
- Muntah parah
- Muntah yang berdarah atau terlihat seperti ampas kopi
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
- Kesulitan menelan.
Baca juga: 6 Gangguan Pencernaan Saat Hamil dan Cara Mengobatinya
Diagnosis
Dilansir dari Healthline, diagnosis gangguan pencernaan dapat dilakukan dengan cara seperti:
- Diskusi mengenai riwayat kesehatan dan kebiasaan makan
- Pemeriksaan fisik
- Rontgen perut, mendeteksi kelainan pada saluran pencernaan
- Sampel darah atau tinja untuk memeriksa jenis bakteri penyebab gangguan pencernaan
- Pemeriksaan endoskopi, memeriksa saluran pencernaan bagian atas untuk mendeteksi kelainan.
Perawatan
Karena gangguan pencernaan adalah gejala dari masalah kesehatan lainnya, pengobatan umumnya akan tergantung pada kondisi yang mendasarinya.
Dokter akan meresepkan obat-obatan tertentu setelah mempertimbangkan kondisi dan efek sampingnya.
Selain itu, menurut Healthline, Anda dapat melakukan hal berikut untuk membantu mengatasi gangguan pencernaan:
- Makan makanan kecil sepanjang hari
- Hindari makanan pedas dan berlemak yang dapat memicu mulas
- Makan lebih lambat
- Hindari langsung berbaring setelah makan
- Berhenti merokok
- Menurunkan berat badan berlebih
- Kurangi jumlah kopi, minuman ringan, dan alkohol yang Anda konsumsi
- Istirahat yang cukup
- Berhenti minum obat yang dapat mengiritasi lapisan lambung
- Kurangi stres melalui yoga atau terapi relaksasi
Baca juga: 5 Penyakit yang Menyerang Gangguan Pencernaan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.