KOMPAS.com - Reumatik adalah penyakit yang dapat menyebabkan nyeri, kekakuan, dan pembengkakan pada persendian.
Rematik juga dapat menyebabkan rasa sakit pada struktur tubuh lain seperti otot, tendon, ligamen, dan tulang.
Namun penyakit rematik juga bisa menyerang area tubuh lainnya seperti organ dalam.
Baca juga: 8 Obat Rematik Alami yang Bisa Membantu Mengurangi Nyeri
Beberapa penyakit rematik dapat memengaruhi jaringan ikat.
Secara umum, rematik terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri.
Dokter masih belum mengetahui pasti penyebab fenomena ini.
Terkadang hal itu terbentuk dalam gen.
Faktir lain seperti asap rokok, polusi, atau sesuatu yang menyebabkan infeksi juga bisa berperan.
Penyakit rematik sendiri lebih banyak menyerang wanita daripada pria.
Gejala umum dari rematik meliputi:
Berdasarkan jenisnya, gejala rematik terbagi menjadi:
Baca juga: 13 Hal yang Penting Diketahui tentang Rematik
Gejala rheumatoid arthritis:
Gejala sindrom Sjogren:
Gejala ankylosing spondylitis:
Gejala lupus:
Gejala artritis psoriasis:
Baca juga: Pemilik Golongan Darah Ini Dianggap Lebih Rentan Terkena Rematik
Secara umum, tidak ada tes tunggal yang dapat mendiagnosis penyakit rematik.
Dokter akan mendiskusikan gejala dengan pasien dan memeriksa tanda-tanda pembengkakan, kekakuan, atau kemerahan yang terlihat pada persendian.
Jika dokter menduga pasien terkena penyakit rematik, dokter akan melakukan satu atau lebih tes laboratorium untuk diagnosis, seperti:
Beberapa penyakit rematik, seperti penyakit Lyme, lupus, dan fibromyalgia, sulit didiagnosis, biasanya karena gejalanya tumpang tindih dengan kondisi lain.
Perawatan rematik ditujukan untuk meredakan gejalanya.
Biasanya, dokter akan meresepkan obat antiinflamasi non steroid (OAINS) untuk meredakan nyeri.
Akan tetapi, dokter akan meresepkan obat yang steroid jika gejalanya berat dan akan dirujuk ke dokter spesialis reumatologi.
Baca juga: 9 Gejala Awal Rematik yang Perlu Diwaspadai
Langkah lain untuk membantu perawatan meliputi:
Segera hubungi dokter jika mengalami tanda dan gejala reumatik.
Apabila telah didiagnosis reumatik, terus berkontak dengan dokter secara berkala untuk perawatan.
Rematik sering menempatkan pengidapnya pada risiko untuk mengembangkan masalah kesehatan lainnya.
Peradangan kronis seperti rematik dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya, seperti:
Baca juga: 8 Makanan Pantangan untuk Penderita Rematik
Belum ada kiat untuk mencegah penyakit rematik tertentu, termasuk ankylosing spondylitis, fibromyalgia, asam urat, radang sendi menular, penyakit Lyme, lupus, radang sendi psoriatik, dan radang sendi rematik.
Namun, dalam beberapa kasus, menghindari atau mengurangi pemicu tertentu dapat membantu mencegah flare.
Untuk lupus, tindakan antisipasi untuk menghindari pemicu umum, seperti stres, infeksi, obat-obatan tertentu, atau sinar matahari bisa dilakukan.
Melansir CDC, untuk mencegah asam urat, hindari diuretik, minum alkohol, mengonsumsi makanan dan minuman tinggi fruktosa, atau terlalu banyak makanan kaya purin (seperti daging merah, otot, kerang atau tuna).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.