KOMPAS.com - Hipertermia merupakan suatu kondisi ketika suhu tubuh yang terlalu tinggi, serta ketidakmampuan tubuh untuk menyeimbangkan suhu.
Jika tidak segera ditangani, hipertermia dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti kram otot, gangguan sistem saraf, bahkan kerusakan permanen pada otak atau organ tubuh lainnya.
Baca juga: Hipertermia: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya
Menurut Harvard Health, ketika suhu tubuh menjadi terlalu panas, seharusnya tubuh dapat mengatur dan mendinginkannya dengan berkeringat.
Akan tetapi, jika seseorang menghabiskan terlalu banyak waktu di lingkungan panas tanpa mengonsumsi cairan yang cukup, proses pendinginan tubuh tidak akan bekerja dengan baik, sehingga suhu tubuh akan meningkat hingga menyebabkan rasa sakit.
Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja dari anak-anak, orang dewasa, hingga lansia.
Berdasarkan Healthline, berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko mengalami hipertermia:
Pada umumnya, kondisi ini terjadi karena kelelahan akibat panas. Berdasarkan Healthline, berikut tanda-tanda atau gejala umum hipertermia, yaitu:
Baca juga: Banjir Jabodetabek, Waspadai Risiko Hipotermia pada Anak dan Lansia
Jika gejala awal dari kondisi ini tidak segera diatasi, kelelahan akibat panas dapat berkembang menjadi lebih serius.
Melansir WebMD, berikut beberapa tahapan kondisi yang dapat terjadi akibat hipertermia disertai dengan gejalanya, meliputi:
Baca juga: Hipotermia: Penyebab, Gejala, hingga Cara Mengatasinya
Penanganan utama dari kondisi ini ialah dengan mendinginkan suhu tubuh saat gejala muncul.
Menurut WebMD, Anda dapat melakukan pertolongan pertama dengan cara berikut:
Baca juga: Berapakah Suhu Tubuh Normal Manusia?
Selain itu, berikut beberapa langkah pencegahan hipertermia menurut Healthline, yaitu:
Jika Anda mengalami gejala umum yang tidak kunjung membaik atau mengalami gejala hipertermia kronis, segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Prov
Brandzview
Hype
Tren
News
Prov
Brandzview
Tren
Hype
Bola
Regional
Hype
Tren
News