Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/02/2022, 19:00 WIB
Annisyah Dewi N,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Infeksi larva cacing tambang dapat menyebabkan penyakit yang disebut cutaneous larva migrans (CLM).

Cutaneous larva migrans (CLM) merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh larva cacing tambang.

Spesies cacing tambang yang paling sering menyebabkan CLM adalah Ancylostoma braziliense, yaitu cacing yang biasanya menginfeksi kucing dan anjing.

Baca juga: Infeksi Cacing Tambang

Seseorang dapat terinfeksi larva cacing ini ketika berjalan tanpa alas kaki di atas tanah lembap yang terkontaminasi larva cacing.

Gejala khas dari penyakit ini adalah ruam kemerahan pada kulit yang berkelok-kelok seperti ular atau benang dan biasanya muncul pada kaki, tangan, perut, pantat, atau punggung.

Cutaneous larva migrans (CLM) merupakan penyakit yang sering ditemukan di daerah tropis atau subtropis, seperti Asia Tenggara, Amerika Tengah, dan Karibia.

Oleh karena itu, seseorang yang berada di daerah tersebut cenderung lebih berisiko terkena CLM.

Gejala

Melansir Healthline, gejala CLM meliputi:

  • Lesi kemerahan pada kulit yang tampak berkelok-kelok, seperti ular akibat pergerakan larva cacing di dalam kulit
  • Lesi pada kulit terasa gatal
  • Muncul pembengkakan ringan pada kulit.

Lesi dapat muncul pada bagian tubuh mana pun, tetapi biasanya muncul pada kaki, punggung, pantat, paha, dan tangan.

Dikarenakan lesi umumnya menimbulkan rasa gatal menyebabkan penderita CLM kerap menggaruk kulit yang dapat memicu infeksi kulit lainnya.

Penyebab

Dirangkum dari Healthline dan Patient Info, CLM dapat dipicu oleh berbagai jenis larva cacing tambang.

Baca juga: Infeksi Cacing Kremi

Berikut beberapa spesies cacing tambang yang dapat menyebabkan CLM:

  1. Ancylostoma braziliense
  2. Ancylostoma caninum
  3. Uncinaria stenocephala
  4. Bunostomum phlebotomum.

Semua parasit tersebut merupakan spesies cacing tambang yang umumnya hidup di saluran pencernaan anjing dan kucing.

Parasit ini akan bertelur di dalam usus hewan tersebut dan ikut keluar bersama kotoran (feses).

Telur kemudian menetas menjadi larva yang hidup di tanah yang hangat, lembap, dan berpasir.

Larva cacing ini dapat masuk ke dalam tubuh apabila melakukan kontak langsung dengan larva, seperti duduk atau berjalan tanpa alas kaki di tanah atau pasir yang terkontaminasi.

Setelah masuk ke dalam tubuh larva cacing tambang akan menyebabkan infeksi dan menimbulkan penyakit yang disebut CLM.

Faktor risiko

Menurut DermNet NZ, penyakit ini cenderung lebih berisiko terjadi pada orang yang sering melakukan kontak langsung dengan tanah atau pasir, seperti:

  • Semua orang yang duduk, bermain, atau berjalan di tanah atau pasir tanpa menggunakan alas kaki
  • Petani, tukang kebun, dan pekerja konstruksi, seperti tukang pipa dan teknisi listrik
  • Pembasmi hama.

Baca juga: 7 Cara Mencegah Infeksi Cacing Kremi pada Anak

Selain itu, seseorang yang berada di daerah dengan iklim tropis dan subtropis juga berisiko terkena CLM saat melakukan kontak dengan tanah atau pasir secara langsung.

Diagnosis

Merangkum Healthline dan Patient Info, diagnosis CLM kerap didasarkan pada riwayat perjalanan pasien dan pekerjaan atau aktivitas pasien.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui riwayat pasien melakukan kontak dengan pasir atau tanah tanpa pelindung.

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk melihat ruam atau lesi yang ada di kulit pasien.

Guna mendeteksi penyebab dan memastikan diagnosis, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan penunjang.

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah optical coherence tomography (OCT) dan biopsi kulit.

Pemeriksaan OCT menggunakan gelombang cahaya untuk mengidentifikasi jenis parasit di kulit.

Sementara itu, biopsi kulit menggunakan sampel jaringan kulit sebagai sampel pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi masalah kulit.

Perawatan

Dikutip dari situs DermNet NZ, CLM merupakan infeksi yang dapat sembuh dengan sendirinya dalam 1 sampai 2 bulan.

Baca juga: Infeksi Cacing Kremi Bisa Sebabkan Komplikasi, Apa Saja?

Namun, untuk mempercepat pemulihan dokter mungkin akan meresepkan obat anticacing, seperti albendazol, mebendazol, atau ivermektin.

Obat anticacing tersebut dapat melumpuhkan dan membunuh larva cacing tambang yang ada di dalam tubuh.

Selain itu, dokter mungkin juga akan meresepkan obat golongan antihistamin atau salep kortikosteroid untuk mengatasi pruritus.

Pruritus merupakan istilah medis untuk rasa gatal pada kulit yang menimbulkan keinginan untuk menggaruk.

Pada kasus yang parah, CLM dapat diatasi dengan tindakan cryotherapy atau terapi beku menggunakan nitrogen cair untuk membunuh atau menghancurkan larva.

Komplikasi

Merangkum Patient Info dan News Medical Life Sciences, berikut beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat CLM:

  1. Infeksi kulit sekunder
  2. Penyakit Loeffler, yaitu penumpukan infiltrat dan eosinofil pada paru-paru akibat infeksi larva cacing tambang dalam jumlah yang banyak
  3. Impetigo, yaitu penyakit menular di kulit akibat infeksi cacing pada kulit
  4. Hipereosinofilia atau kadar eosinofil yang tinggi
  5. Reaksi alergi.

Pencegahan

Dilansir dari Healthline, berikut beberapa tindakan yang dapat membantu mencegah infeksi CLM:

Baca juga: Kebiasaan Mengisap Jempol Dapat Sebabkan Anak Terinfeksi Cacing Kremi

  • Gunakan alas kaki saat berjalan
  • Gunakan pakaian yang dapat menutupi seluruh tubuh, terutama paha dan pantat, untuk mencegah masuknya larva cacing ke dalam tubuh
  • Hindari berbaring atau duduk di tanah yang berpotensi terkontaminasi feses hewan, misalnya tanah di area peternakan
  • Gunakan kain sebagai alas saat berjemur atau duduk di atas tanah atau pasir
  • Lakukan pemeriksaan hewan secara rutin ke dokter hewan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com