Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/12/2021, 12:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anhidrosis adalah ketidakmampuan untuk berkeringat secara normal. Tubuh yang tidak dapat berkeringat menghambat penurunan suhu tubuh.

Kondisi itu berpotensi menyebabkan kepanasan atau sengatan panas pada tubuh dan dapat berakibat fatal.

Anhidrosis juga terkadang disebut sebagai hipohidrosis. Gangguan ini terkadang sulit untuk didiagnosis, khususnya saat masih dalam tahap ringan.

Baca juga: Hiperhidrosis (Keringat Berlebih)

Terdapat puluhan faktor yang dapat menyebabkan kondisi ini, termasuk trauma kulit, penyakit, serta obat-obatan tertentu.

Kondisi ini dapat bersifat bawaan atau didapat kemudian.

Gejala

Tanda dan gejala anhidrosis meliputi:

  • tidak memiliki keringat atau hanya sedikit
  • pusing
  • kram atau kelemahan otot
  • wajah memerah
  • merasa kepanasan.

Kurangnya keringat dapat terjadi:

  • di sebagian besar tubuh (secara general)
  • di satu area
  • di area yang tersebar
  • lebih banyak berkeringat di satu bagian tubuh.

Anhidrosis dapat berkembang dengan sendirinya atau sebagai salah satu dari beberapa gejala dari kondisi lain, seperti diabetes atau cedera kulit.

Penyebab

Penderita anhidrosis memiliki kelenjar keringat yang tidak dapat berfungsi dengan efektif.

Penyebab anhidrosis, di antaranya:

Baca juga: 13 Penyebab Keringat Berlebih, Bisa Stres sampai Penyakit

  • kerusakan kulit akibat luka bakar, terapi radiasi, atau penyakit yang menyumbat pori-pori seperti psoriasis
  • kerusakan kelenjar keringat akibat operasi, trauma, atau pembentukan bekas luka
  • kerusakan saraf yang disebabkan oleh diabetes, alkoholisme, dan sindrom Guillain-Bare
  • gangguan sistem metabolisme yang diturunkan (penyakit Fabry)
  • gangguan jaringan ikat, seperti sklerosis sistemik, lupus eritematosus sistemik, sindrom Sjogren
  • gangguan sistem saraf otonom, seperti sindrom Ross dan sindrom Harlequin
  • kondisi saraf (neuropati), seperti neuropati diabetik, neuropati parenoplastik, neuropati turunan, neuropati amiloid, neuropati lepromatous
  • penyakit dan kondisi sistem saraf pusat, termasuk atrofi sistem ganda, demensia dengan badan lewy, penyakit Parkinson, stroke, dan penyakit sumsum tulang belakang
  • dehidrasi berlebihan
  • obat-obatan tertentu, seperti morfin dan toksin botulinum tipe A, serta pengobatan untuk psikosis.

Diagnosis

Untuk mendiagnosis anhidrosis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik.

Jika dalam keadaan darurat, ahli kesehatan akan melakukan tindakan pendinginan cepat dan memberi cairan untuk menstabilkan tubuh.

Selain itu, dokter juga akan bertanya terkait gejala dan riwayat medis.

Beberapa tes lain yang mungkin dilakukan, di antaranya:

  • biopsi kulit
  • tes genetik
  • tes keringat.

Baca juga: Bagaimana Diabetes Sebabkan Keringat Berlebihan?

Komplikasi

Penyakit yang berhubungan dengan panas merupakan yang paling serius dari anhidrosis.

Anak-anak rentan mengalami ini karena cenderung mengalami kenaikan suhu inti lebih cepat dari orang dewasa.

Tubuh mereka juga melepaskan panas dengan cara yang kurang efisien.

Masalah yang berhubungan dengan panas, yaitu:

  • kram panas: gejalanya meliputi nyeri otot atau kejang
  • kelelahan panas: gejalanya termasuk kelemahan, mual, dan denyut nadi cepat
  • heatstroke: kondisi ini dapat mengancam jiwa saat tubuh mencapai 39,5 derajat Celcius atau bahkan lebih tinggi. Kulit akan terasa panas, merah, atau kering.

Segera cari tempat sejuk dan mencari bantuan medis jika mengalami gejala dan kondisi di atas.

Perawatan

Jika disebabkan oleh obat, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan alternatif obat lain. Jangan menghentikan pengobatan tanpa konsultasi terlebih dahulu.

Lalu, apabila anhidrosis disebabkan oleh kondisi medis tertentu, perawatan terhadap kondisi tersebut dapat membantu mengatasi produksi keringat.

Jika tidak ada penyebab medis lain, pengobatan untuk anhidrosis mungkin dibatasi untuk menghindari situasi saat kurangnya keringat menjadi penyebab masalah kesehatan, seperti penyakit yang berhubungan dengan panas.

Baca juga: Tak Perlu Minder, Begini 6 Cara Mengatasi Keringat Berlebih

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com