KOMPAS.com - Tinea barbae adalah nama dari infeksi pada area janggut dan kumis di wajah akibat jamur dermatofita.
Kondisi ini lebih jarang ketimbang tinea capitis dan umumnya hanya terjadi pada pria dewasa.
Tinea barbae biasanya menyebabkan bercak melingkar dangkal, tapi terdapat kasus ketika infeksi terjadi secara lebih dalam.
Baca juga: Kaki Atlet (Tinea Pedis)
Selain itu, terdapat kemungkinan berkembangnya kerion yang meradang (tambalan bengkak di kulit kepala yang terkadang mengeluarkan nanah), menyebabkan jaringan parut dan kumis menghilang.
Sebagian besar infeksi kulit di daerah janggut disebabkan oleh bakteri, bukan jamur.
Beberapa gejala yang timbul dapat berupa:
Tinea barbae paling umum disebabkan oleh jamur zoofilik (hewan):
Biasanya, tinea barbae disebabkan oleh infeksi pada rambut wajah yang kasar dengan pola ektotriks (spora di bagian luar).
Pada infeksi ectothrix, filamen jamur (hifa) dan spora (arthroconidia) menutupi bagian luar rambut.
Dalam mendiagnosis seseorang dengan tinea barbae, dokter akan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan.
Baca juga: Jock Itch (Tinea Crusis)
Selain itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik yang berfokus pada wajah.
Kultur atau biopsi juga dapat dilakukan untuk mencari tanda-tanda infeksi.
Penanganan untuk tinea barbae dapat berupa agen antijamur topikal. Namun, obat antijamur oral (melalui mulut) lebih umum digunakan, seperti terbinafine dan itrakonazol.
Apabila area yang terkena meradang parah, dokter juga mungkin menambahkan kortikosteroid seperti prednison untuk meredakan gejala dan mengurangi kemungkinan adanya jaringan parut.
Untuk mencegah mengalami tinea barbae, lakukan langkah berikut:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.