Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/02/2022, 17:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hipertrigliseridemia merupakan istilah ketika tubuh Anda memiliki kadar trigliserida yang tinggi. Kondisi ini mungkin tidak menimbulkan gejala.

Namun, dapat hipertrigliseridemia dapat menunjukkan masalah mendasar dan merupakan faktor risiko untuk beberapa kondisi kesehatan lainnya.

Baca juga: Mengapa Trigliserida Tinggi Perlu Diwaspadai?

Penyebab

Melansir Medical News Today, trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang paling umum di dalam tubuh.

Meskipun tubuh secara alami membentuk trigliserida, jenis lemak ini juga dapat berasal dari makanan yang Anda konsumsi.

Setelah makan, tubuh Anda akan mengambil kelebihan kalori yang tidak segera dibutuhkan dan mengubahnya menjadi trigliserida.

Hal tersebut menyebabkan kadar trigliserida meningkat sementara setelah makan dan tubuh akan menyimpannya untuk nanti dibakar saat membutuhkan energi.

Maka dari itu, hipertrigliseridemia dapat terjadi akibat:

Penyebab umum

  • Mengonsumsi terlalu banyak kalori secara teratur
  • Tubuh tidak dapat membakar kalori ini dan menyimpannya sebagai lemak
  • Asupan gula atau lemak jenuh yang lebih tinggi
  • Konsumsi alkohol
  • Efek samping jenis obat tertentu seperti diuretik atau steroid.

Penyebab lainnya

Hipertrigliseridemia dapat dikaitakan dengan kondisi kesehatan mendasar seperti:

  • Obesitas
  • Kehamilan
  • Sindrom metabolik
  • Resistensi insulin
  • Diabetes
  • Hipotiroidisme
  • Penyakit ginjal
  • Penyakit inflamasi seperti rheumatoid arthritis
  • Genetika.

Baca juga: 3 Gejala Trigliserida Tinggi yang Perlu Diwaspadai

Tingkatan

Menurut Medical News Today, ketika kadar trigliserida dalam tubuh menjadi sangat tinggi, Anda mungkin berisiko mengalami efek kesehatan yang negatif.

Pengujian mengungkapkan kadar trigliserida dalam darah memiliki 3 tingkatan yaitu:

  • Hipertrigliseridemia sedang: 150–499 mg/dl
  • Hipertrigliseridemia berat: 500 mg/dl atau lebih
  • Hipertrigliseridemia sangat parah: 880 mg/dl atau lebih.

Komplikasi 

Kadar trigliserida yang tinggi secara konsisten dapat meningkatkan risiko beberapa kondisi kesehatan, termasuk:

  • Aterosklerosis, trigliserida bercampur dengan zat lain dalam darah, menempel pada dinding arteri, dan menyebabkannya penyempitan
  • Masalah pada organ lainnya seperti penumpukan lemak di hati atau pankreas yang dapat menyebabkan peradangan dan disfungsi organ
  • Pankreatitis.

Diagnosis 

Berdasarkan Medical News Today, diagnosis hipertrigliseridemia dapat dilakukan dengan tes kolesterol atau pengambilan darah dengan berpuasa sebelum pengujian untuk menghindari kenaikan alami kadar trigliserida yang terjadi tepat setelah makan.

Baca juga: Berapa Kadar Trigliserida Normal dalam Darah?

Perawatan

Dilansir dari WebMD, perawatan hipertrigliseridemia dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Perawatan rumahan

  • Perbanyak aktivitas fisik dengan olahraga secara teratur
  • Kurangi berat badan dengan diet yang sehat jika Anda mengalami obesitas
  • Perhatikan kandungan lemak pada makanan yang akan dikonsumsi agar dapat mengontrol tingkat asupan lemak jenuh dan lemak yang baik
  • Kurangi alkohol.

Perawatan Medis

  • Resep obat, terutama jika Anda menderita hipertrigliserida yang disertai penyakit jantung
  • Fibrat
  • Minyak ikan dengan asam lemak omega-3
  • Niacin atau asam nikotinat dalam bentuk suplemen.

Selain itu, melakukan pemeriksaan rutin dapat membantu Anda untuk mengontrol dan mencegah kadar trigliserida kembali menjadi terlalu tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau