KOMPAS.com - Hipertrigliseridemia merupakan istilah ketika tubuh Anda memiliki kadar trigliserida yang tinggi. Kondisi ini mungkin tidak menimbulkan gejala.
Namun, dapat hipertrigliseridemia dapat menunjukkan masalah mendasar dan merupakan faktor risiko untuk beberapa kondisi kesehatan lainnya.
Baca juga: Mengapa Trigliserida Tinggi Perlu Diwaspadai?
Melansir Medical News Today, trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang paling umum di dalam tubuh.
Meskipun tubuh secara alami membentuk trigliserida, jenis lemak ini juga dapat berasal dari makanan yang Anda konsumsi.
Setelah makan, tubuh Anda akan mengambil kelebihan kalori yang tidak segera dibutuhkan dan mengubahnya menjadi trigliserida.
Hal tersebut menyebabkan kadar trigliserida meningkat sementara setelah makan dan tubuh akan menyimpannya untuk nanti dibakar saat membutuhkan energi.
Maka dari itu, hipertrigliseridemia dapat terjadi akibat:
Hipertrigliseridemia dapat dikaitakan dengan kondisi kesehatan mendasar seperti:
Baca juga: 3 Gejala Trigliserida Tinggi yang Perlu Diwaspadai
Menurut Medical News Today, ketika kadar trigliserida dalam tubuh menjadi sangat tinggi, Anda mungkin berisiko mengalami efek kesehatan yang negatif.
Pengujian mengungkapkan kadar trigliserida dalam darah memiliki 3 tingkatan yaitu:
Kadar trigliserida yang tinggi secara konsisten dapat meningkatkan risiko beberapa kondisi kesehatan, termasuk:
Berdasarkan Medical News Today, diagnosis hipertrigliseridemia dapat dilakukan dengan tes kolesterol atau pengambilan darah dengan berpuasa sebelum pengujian untuk menghindari kenaikan alami kadar trigliserida yang terjadi tepat setelah makan.
Baca juga: Berapa Kadar Trigliserida Normal dalam Darah?
Dilansir dari WebMD, perawatan hipertrigliseridemia dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Selain itu, melakukan pemeriksaan rutin dapat membantu Anda untuk mengontrol dan mencegah kadar trigliserida kembali menjadi terlalu tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.