KOMPAS.com - Kejang merupakan aktivitas listrik abnormal yang terjadi dengan cepat di dalam otak.
Kejang dapat mengakibatkan kehilangan kesadaran dan tubuh yang bergerak tidak terkendali.
Biasanya, kondisi ini datang secara tiba-tiba dan berlangsung selama waktu yang bervariasi.
Baca juga: Kejang pada Anak: Penyebab, Pertolongan Pertama, Kapan Perlu Waspada
Kejang dapat menjadi tanda dari sebuah kondisi medis yang lebih serius. Dibutuhkan penanganan medis sesegera mungkin jika Anda mengalami kejang.
Jika terjadi secara terus-menerus, kondisi tersebut dinamakan dengan epilepsi atau gangguan kejang.
Melansir WebMD, setidaknya satu dari 10 orang yang mengalami kejang memiliki gangguan epilepsi.
Kejang dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu kejang umum dan parsial.
Hal ini berdasarkan bagaimana dan di mana aktivitas otak secara abnormal bermula atau sebagai onset di mana asal mulanya tidak diketahui.
Kejang Umum
Baca juga: 20 Penyebab Kejang dan Pertolongan Pertama untuk Penderita
Kejang Parsial (Fokal)
Gejala yang timbul saat kejang terjadi dapat beragam mulai dari ringan hingga berat, tergantung pada jenisnya. Beberapa gejala yang mungkin timbul adalah sebagai berikut.
Baca juga: Jangan Keliru, Ini Beda Kejang dan Epilepsi
Kejang dapat disebabkan dari berbagai kondisi kesehatan. Segala hal yang memengaruhi tubuh dan mengganggu otak dapat menjadi penyebab terjadinya kejang, seperti:
Kejang juga dapat menjadi gangguan yang diturunkan dalam keluarga.
Penderita diharuskan memberi tahu riwayat kesehatan medis diri sendiri dan kerabat dekat jika memiliki riwayat kejang.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Makin Tinggi Suhu Demam Risiko Kejang Kian Besar?
Dokter akan mencari tahu secara detail tentang sejarah kejang penderita dan melakukan tes neurologis.
Tes ini meliputi kondisi emosional dan kemampuan motorik serta fungsi mental. Beberapa tes lain yang mungkin dilakukan dapat meliputi:
Jika kejang yang dialami berlangsung sering, dokter mungkin akan melakukan tes dengan memasukkan elektroda ke dalam otak lewat lubang kecil di tengkorak.
Langkah ini juga bisa menjadi bagian pertama dalam operasi epilepsi.
Perawatan untuk kejang tergantung pada penyebabnya. Dengan mengobati penyebabnya, penderita dapat mencegah kejang yang akan datang.
Pilihan pengobatan untuk epilepsi, yaitu:
Baca juga: Juice Wrld Meninggal, Bisakah Kejang Sebabkan Kematian?
Jika dilakukan secara teratur, gejala kejang dapat berkurang atau bahkan berhenti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.