Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/03/2022, 15:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gizi buruk terjadi ketika seseorang tidak memiliki nutrisi yang seimbang, dalam hal ini kurang atau berlebih.

Penyebab gizi buruk antara lain pilihan makanan yang tidak tepat, faktor ekonomi, kesulitan memperoleh makanan, serta berbagai kondisi kesehatan fisik dan mental.

Gizi buruk dapat menyebabkan pertumbuhan tertunda, berat badan rendah, atau pengecilan.

Baca juga: Mengenal Berbagai Penyebab Gizi Buruk Pada Balita

Penyebab

Terdapat banyak jenis gizi buruk dengan penyebab yang berbeda.

Beberapa penyebabnya antara lain:

  • Pola makan yang buruk
  • Kelaparan karena makanan tidak tersedia
  • Gangguan Makan
  • Masalah mencerna makanan atau menyerap nutrisi dari makanan
  • Kondisi medis tertentu yang membuat seseorang tidak bisa makan
  • Gangguan mental
  • Kemiskinan.

Terkadang gizi buruk yang ringan tidak menimbulkan gejala.

Namun, di lain waktu bisa sangat parah sehingga kerusakan yang terjadi pada tubuh bersifat permanen.

Kemiskinan, bencana alam, masalah politik, dan perang semuanya dapat berkontribusi pada kekurangan gizi dan kelaparan, masalah ini tidak hanya terjadi di negara berkembang. 

Gizi buruk adalah masalah yang signifikan di seluruh dunia, terutama di kalangan anak-anak.

Hal ini sangat berbahaya bagi anak-anak karena memengaruhi perkembangan otak dan pertumbuhan lainnya.

Anak-anak yang menderita gizi buruk memiliki risiko masalah seumur hidup.

Baca juga: Anak Susah Makan Bikin Gizi Buruk, Atasi dengan 7 Cara Berikut

Gejala

Beberapa tanda dan gejala gizi buruk antara lain:

  • Kurangnya nafsu makan atau minat pada makanan atau minuman
  • Kelelahan dan lekas marah
  • Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi
  • Selalu merasa kedinginan
  • Depresi
  • Kehilangan lemak, massa otot, dan jaringan tubuh
  • Risiko lebih tinggi untuk sakit dan membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh
  • Waktu penyembuhan lebih lama untuk luka
  • Risiko komplikasi yang lebih tinggi setelah menjalani operasi.

Diagnosis

Jika seseorang menunjukkan tanda-tanda kekurangan gizi, langkah pertama adalah mencari tahu alasannya.

Jika dokter mencurigai penyakit Crohn, penyakit celiac, atau kondisi lain, dokter dapat melakukan tes laboratorium untuk memastikan diagnosis.

Mengobati kondisi tersebut dapat meningkatkan status gizi seseorang.

Dokter juga dapat melakukan tes berikut:

  • Tes darah untuk skrining dan pemantauan umum
  • Tes untuk nutrisi tertentu, seperti zat besi atau vitamin
  • Tes prealbumin, karena gizi buruk biasanya mempengaruhi kadar protein ini
  • Tes albumin, yang mungkin mengindikasikan penyakit hati atau ginjal.

Baca juga: Marasmus

Perawatan

Perawatan paling sering terdiri dari:

  • Mengganti nutrisi yang hilang
  • Mengobati gejala sesuai kebutuhan
  • Mengobati segala kondisi medis yang mendasarinya.

Hubungi dokter segera jika gejala ini menyerang:

  • Pingsan
  • Haid lebih jarang dari biasanya
  • Lambatnya pertumbuhan pada anak-anak
  • Rambut rontok dengan cepat.

Komplikasi

Jika tidak diobati, gizi buruk dapat menyebabkan:

  • Cacat mental atau fisik
  • Rentan terhadap penyakit
  • Kematian.

Pencegahan

Untuk mencegah gizi buruk, masyarakat perlu mengonsumsi berbagai zat gizi dari berbagai jenis makanan.

Orang dewasa yang lebih tua, anak kecil, serta orang dengan penyakit parah atau kronis mungkin memerlukan perawatan tambahan untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan.

Baca juga: Mendudukkan Polemik Konsumsi Susu Kental Manis, Ini Kata Pakar Gizi

Siapa pun yang mulai menunjukkan tanda-tanda gizi buruk harus menemui dokter untuk diagnosis dan perawatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com