Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/10/2021, 07:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Kebutaan dapat terjadi sebagian maupun total yang akan menyebabkan Anda memiliki penglihatan yang terbatas atau tidak dapat melihat sama sekali.

Penyebab

Menurut Healthline, berikut beberapa kondisi lainnya yang dapat menyebabkan kebutaan:

Baca juga: Pakai Lensa Kontak Bisa Picu Kebutaan, Begini Baiknya

Penyebab umum

  • Cedera mata
  • Efek samping operasi
  • Cacat dari lahir

Penyebab khusus

Beberapa kasus kebutaan dapat terjadi akibat komplikasi dari kondisi medis tertentu. Penyakit-penyakit yang dapat menimbulkan risiko kebutaan di antaranya:

  • Glaukoma, kondisi mata yang dapat merusak saraf optik
  • Degenerasi makula, gangguan pada bagian mata yang memungkinkan Anda untuk melihat secara detail
  • Katarak, menyebabkan penglihatan kabur
  • Mata malas, menyebabkan mata sulit untuk melihat detail atau kehilangan penglihatan
  • Neuritis optik, peradangan yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan sementara atau permanen
  • Retinitis pigmentosa atau kerusakan retina
  • Tumor, memengaruhi retina atau saraf optik

Selain itu, kebutaan juga dapat terjadi sejak lahir yang disebabkan oleh infeksi yang menular dari ibu ke janin selama masa kehamilan.

Faktor risiko

Berkaitan dengan penyebab kebutaan, risiko Anda mengalami kondisi ini akan semakin tinggi jika:

Baca juga: Bagaimana Darah Tinggi Bisa Menyebabkan Gangguan Penglihatan?

  • Seorang bayi prematur
  • Menderita penyakit mata, seperti degenerasi makula atau glaukoma
  • Penderita diabetes atau stroke
  • Melakukan operasi mata
  • Bekerja dengan benda tajam atau bahan kimia beracun

Gejala

Melansir Healthline, berikut gejala dari kebutaan, terutama yang terjadi sebagian, yaitu:

  • Penglihatan berawan
  • Ketidakmampuan untuk melihat bentuk
  • Hanya mampu melihat bayangan
  • Penglihatan malam yang buruk
  • Tunnel vision atau penyempitan lapang pandang ekstrem

Diagnosis

Untuk melakukan diagnosis dan memastikan kondisi atau tingkat kebutaan Anda, dokter akan melakukan beberapa prosedur sebagai berikut:

  • Pemeriksaan kesehatan mata
  • Pemeriksaan mata menyeluruh untuk menentukan penyebab kebutaan total maupun sebagian
  • Tes fungsi otot mata
  • Tes reaksi pupil terhadap cahaya
  • Tes kejelasan penglihatan

Perawatan

Pada dasarnya, perawatan yang diberikan akan sesuai dengan penyebab dan tingkat keparahan kebutaan, seperti:

Baca juga: 10 Penyebab Penglihatan Kabur pada Pagi Hari

Kebutaan sebagian

Kemungkinan kondisi ini dapat diatasi dengan penggunaan kacamata, lensa kontak, operasi, atau resep obat tertentu.

Jika Anda mengalami kebutaan sebagian yang tidak dapat dikoreksi, dokter akan memberikan panduan untuk beraktivitas dengan penglihatan yang terbatas.

Misalnya, menggunakan kaca pembesar untuk membaca atau memperbesar ukuran teks di perangkat digital.

Kebutaan total

Jika mengalami kebutaan total, maka Anda perlu mempelajari keterampilan yang baru agar terbiasa melakukan pendekatan kehidupan dengan cara baru, misalnya:

  • Membaca dengan tulisan braille
  • Menggunakan tongkat
  • Mengatur tata letak rumah sehingga Anda dapat mudah menemukan barang-barang dengan tetap aman
  • Melipat uang dengan cara berbeda untuk membedakannya

Pencegahan

Cara paling tepat untuk mencegah kebutaan adalah dengan melakukan pemeriksaan mata secara teratur untuk mendeteksi penyakit mata.

Selain itu, menerapkan pola hidup yang sehat juga dapat membantu Anda untuk mencegah kebutaan, seperti:

  • Hindari merokok dan mengonsumsi alkohol
  • Istirahat yang cukup
  • Terapkan pola makan yang bergizi dan seimbang
  • Menggunakan pelindung keselamatan saat beraktivitas

Baca juga: 2 Hal Penyebab Penglihatan Berkurang saat Usia Bertambah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com