Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/11/2021, 11:00 WIB
Annisyah Dewi N,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sistem peredaran darah manusia memiliki peranan yang sangat penting bagi tubuh.

Sistem peredaran darah atau yang juga disebut sebagai sistem kardiovaskular memiliki tugas untuk mengedarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh sel dan jaringan tubuh.

Maka dari itu, sistem peredaran yang terganggu akibat permasalahan pada pembuluh darah dapat menyebabkan penyakit, salah satunya adalah iskemia.

Baca juga: 7 Penyebab Plak Bisa Terbentuk di Pembuluh Darah

Iskemia merupakan kondisi yang menyebabkan kurangnya aliran darah pada jaringan atau organ tubuh tertentu akibat permasalahan pada pembuluh darah.

Iskemia menyebabkan jaringan atau organ tidak mendapat cukup oksigen dan nutrisi karena kurangnya pasokan darah sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.

Iskemia dapat terjadi pada bagian mana pun dari tubuh, seperti jantung, otak, usus, dan tungkai kaki.

Kondisi ini dapat memunculkan penyakit kardiovaskular yang membahayakan nyawa, seperti serangan jantung dan stroke.

Maka dari itu, iskemia harus segera ditangani untuk mencegah kematian sel karena kurangnya oksigen dan nutrisi pada jaringan atau organ tubuh yang terkena.

Gejala

Dirangkum dari Healthgrades dan eMedicineHealth, iskemia dapat terjadi tanpa menimbulkan gejala atau disebut silent ischemia.

Namun, gejala yang muncul dapat bervariasi karena bergantung pada lokasi yang terkena, seperti:

  • Jantung

  1. Nyeri dada seperti tertekan yang dapat menjalar hingga ke punggung, lengan, bahu, leher, atau rahang
  2. Mual dan muntah
  3. Sesak napas, terutama saat beraktivitas
  4. Detak jantung menjadi lebih cepat
  5. Mengeluarkan keringat yang banyak
  6. Kelelahan
  7. Pusing atau sakit kepala ringan.

Baca juga: 8 Gejala Diseksi Aorta, Robeknya Pembuluh Darah Aorta yang Perlu Diwaspadai

  • Otak

  1. Sakit kepala hebat dan mendadak
  2. Pusing
  3. Muntah
  4. Pingsan
  5. Gangguan pergerakan tubuh, misalnya mati rasa atau kehilangan koordinasi tubuh
  6. Setengah bagian badan menjadi lemah atau lumpuh
  7. Gangguan bicara, seperti bicara pelo
  8. Gangguan penglihatan, seperti penglihatan ganda atau kebutaan pada satu mata
  9. Gangguan keseimbangan, seperti sulit berjalan dan mudah jatuh
  10. Penurunan ataupun kehilangan kesadaran.
  • Usus

  1. Nyeri perut hebat secara tiba-tiba
  2. Nyeri perut selama sekitar 15 sampai 60 menit setelah makan
  3. Mual dan muntah
  4. Diare
  5. Perut kembung
  6. Buang air besar berdarah
  7. Sulit untuk menahan keinginan buang air besar.
  • Tungkai

  1. Nyeri hebat pada tungkai kaki meski sedang beristirahat
  2. Luka yang tidak kunjung sembuh
  3. Kaki mati rasa
  4. Kulit tungkai tampak halus dan mengkilat
  5. Kuku kaki menebal
  6. Kaki menjadi dingin dan lemah
  7. Ujung jari kaki menghitam dan kering.

Baca juga: Gangguan Pembuluh Darah Juga Bisa Sebabkan Disfungsi Ereksi

Penyebab

Dikutip dari WebMD, iskemia paling sering disebabkan oleh aterosklerosis, di mana plak, yaitu zat keras dan lengket yang sebagian besar terbentuk dari lemak menumpuk pada arteri.

Seiring waktu, penumpukan plak akan menghambat aliran darah dan menyebabkan arteri mengeras dan menyempit. Kondisi inilah yang disebut aterosklerosis.

Selain aterosklerosis, iskemia juga dapat terjadi karena bekuan darah yang terbentuk dari pecahan plak yang dapat menghentikan aliran darah secara tiba-tiba.

Faktor risiko

Merangkum Healthgrades dan eMedicineHealth, terdapat beberapa kondisi yang meningkatkan risiko terjadinya iskemia, yakni:

  • Menderita fibrilasi atrium, yaitu gangguan irama jantung, seperti denyut jantung tidak beraturan dan cepat, atau penyakit jantung lainnya
  • Menderita kondisi medis tertentu, seperti diabetes, hipotensi, anemia sel sabit, dan gangguan pembekuan darah
  • Tekanan darah tinggi atau hipertensi
  • Kolesterol atau kadar trigliserida dalam darah tinggi
  • Berjenis kelamin laki-laki
  • Obesitas
  • Aktivitas fisik yang minim atau jarang berolahraga
  • Memiliki kebiasaan merokok
  • Memiliki penyakit jantung bawaan.

Baca juga: 12 Penyebab Diseksi Aorta, Robeknya Pembuluh Darah Aorta yang Perlu Diwaspadai

Diagnosis

Merangkum Hopkins Medicine dan Healthgrades, pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis iskemia akan disesuaikan dengan lokasi terjadinya iskemia.

Apabila lokasi iskemia masih belum diketahui secara spesifik dokter akan melakukan pemeriksaan umum, seperti:

  1. USG Doppler
  2. CT angiogram (CTA)
  3. Angiogram
  4. Angiografi resonansi magnetik (MRA).

Namun, jika lokasi iskemia telah diketahui maka pemeriksaan yang dapat dilakukan, di antaranya:

  • Iskemia pada jantung

  1. Elektrokardiogram (EKG), untuk mengukur aktivitas elektrik atau kelistrikan jantung
  2. Pemeriksaan darah
  3. Kateterisasi jantung, guna mendeteksi kondisi jantung
  4. Stress test, yaitu pemeriksaan yang dilakukan guna melihat kinerja jantung selama pasien melakukan aktivitas fisik tertentu.
  • Iskemia pada otak

  1. Auskultasi, merupakan metode pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop untuk mendengar bunyi jantung pasien dan mendeteksi kelainan pada jantung
  2. Digital Subtraction Angiography (DSA), yaitu pemeriksaan yang memvisualisasikan permukaan bagian dalam pembuluh darah
  3. Pemeriksaan saraf dan radiologi, seperti CT scan atau MRI.

Baca juga: Arteriosklerosis

  • Iskemia pada usus

  1. USG Doppler, untuk memeriksa aliran pembuluh darah
  2. Pemeriksaan darah
  3. Pemeriksaan radiologi, seperti CT scan dan MRI untuk mendeteksi kelainan pada usus.
  • Iskemia pada tungkai

  1. Auskultasi, menggunakan stetoskop untuk mendengarkan bunyi dari dalam tubuh
  2. Ankle-brachial index (ABI), merupakan tes tekanan darah pada pergelangan kaki untuk membandingkan tekanan darah pada lengan dan kaki
  3. USG Doppler, untuk memeriksa aliran pembuluh darah pada arteri di tungkai.

Perawatan

Dirangkum dari Hopkins Medicine dan Healthgrades, penanganan iskemia bergantung pada penyebab iskemia.

Iskemia yang disebabkan karena adanya sumbatan pada aliran darah maka dokter akan menangani kondisi tersebut agar darah dapat mengalir kembali dengan lancar.

Dokter mungkin akan memberikan obat pereda nyeri untuk mengatasi rasa sakit akibat iskemia dan obat antikoagulan untuk mencegah terbentuknya atau membesarnya penggumpalan darah.

Pembedahan mungkin diperlukan untuk menghilangkan atau mengangkat gumpalan plak yang menghambat aliran darah.

Selain itu, dokter mungkin akan menyarankan pembedahan untuk mengatasi pembuluh darah yang tersumbat sehingga organ tubuh kembali mendapatkan oksigen dan nutrisi.

Baca juga: 5 Gejala Pembekuan Darah Sesuai Bagian Tubuh yang Terkena

Komplikasi

Menurut Healthgrades, terdapat sejumlah komplikasi yang dapat terjadi akibat iskemia, seperti:

  1. Amputasi
  2. Kebutaan
  3. Perforasi atau kehilangan usus
  4. Menurunnya fungsi kognitif
  5. Gagal jantung
  6. Kelumpuhan
  7. Cacat permanen.

Pencegahan

Dikutip dari WebMD, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena iskemia, yaitu:

  1. Mengonsumsi buah, sayur, dan biji-bijian, seperti gandum utuh
  2. Menjaga berat badan agar tetap ideal dan sehat
  3. Rutin berolahraga
  4. Kelola stres dengan latihan napas, meditasi, atau yoga
  5. Berhenti merokok
  6. Lakukan pemeriksaan rutin untuk mengobati penyakit yang diderita, seperti diabetes, hipertensi, dan kolesterol yang tinggi
  7. Mengontrol gula darah dan tekanan darah.

Baca juga: 7 Gejala Pembekuan Darah di Otak yang Perlu Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau